visitaaponce.com

Kilicdaroglu Tantang Erdogan

Kilicdaroglu Tantang Erdogan
Kemal Kilicdaroglu(AFP/Adem Altan)

ENAM partai oposisi Turki menunjuk Kemal Kilicdaroglu sebagai calon presiden untuk pemilihan presiden 14 Mei. Penunjukan ini memastikan Kilicdaroglu menjadi penantang utama calon presiden incumbent Recep Tayyip Erdogan.

"Meja kami adalah meja perdamaian. Satu-satunya tujuan kami adalah membawa negara ini ke hari-hari kemakmuran, perdamaian, dan kegembiraan," kata ketua Partai Rakyat Republik (CHP) Kilicdaroglu kepada sekitar dua ribu orang yang berkumpul menyambut keputusan aliansi partai oposisi tersebut di Ankara pada Senin (6/3).

Jika aliansi ini memenangkan pemilihan umum, dapat membalikkan banyak kebijakan Erdogan tentang ekonomi, hak-hak sipil, dan urusan luar negeri. Kilicdaroglu, 74, dapat mengambil keuntungan dari krisis ekonomi selama bertahun-tahun dan inflasi yang melonjak, serta gempa bumi dahsyat bulan lalu di selatan yang menewaskan lebih dari 46ribu orang.

Namun beberapa pemerhati mengungkapkan keraguan bahwa mantan ekonom itu dapat mengalahkan Erdogan. Kilicdaroglu diusung enam partai namun sempat terpecah karena Ketua Partai IYI Meral Aksener memperingatkan akan besarnya risiko pencalonan kandidat aliansi partai oposisi.

Dia lebih memilih mengusung Ekrem Imamoglu dan Mansur Yavas, masing-masing wali kota CHP Istanbul dan Ankara. Tetapi usulannya tidak diterima oleh lima partai lainnya. Meral meragukan popularitas Kilicdaroglu karena telah kalah hampir di setiap pemilihan umum.

Baca juga: Gempa Antarkan Erdogan di Bawah Tekanan dalam Pilpres Mendatang

Tetapi popularitasnya melonjak setelah ia menggelar Pawai Keadilan dari Ankara ke Istanbul pada 2017 untuk memprotes tindakan keras terhadap jurnalis dan akademisi setelah percobaan kudeta. Koseoglu mengatakan Partai IYI telah menentang pencalonan tersebut setelah jajak pendapat menunjukkan Imamoglu dan Yavas memiliki peluang lebih baik untuk menang.

Setelah 72 jam yang menegangkan, aliansi itu akhirnya mengakomodir usulan Koseoglu memutuskan Imamoglu dan Yavas, salah satunya akan ditunjuk sebagai wakil presiden.

Dalam pidatonya, Kilicdaroglu mengatakan para pemimpin dari lima partai oposisi lainnya juga akan menjabat sebagai wakil presiden. Partai Demokrat Rakyat (HDP) Turki yang pro-Kurdi mengatakan pihaknya juga dapat mendukung Kilicdaroglu dalam pemilihan presiden dengan landasan pembicaraan harus jelas dan terbuka.

"Harapan kami yang jelas adalah transisi untuk demokrasi yang kuat. Jika kita dapat menyepakati prinsip-prinsip dasar, kita dapat mendukungnya dalam pemilihan presiden," kata salah satu pemimpin partai itu, Mithat Sancar.

Oposisi Turki telah bekerja sama lebih erat sejak keberhasilannya menguasai kota-kota besar, termasuk Istanbul dan Ankara, dari Partai AK Erdogan dalam pemilihan lokal 2019. Tetapi perselisihan dalam aliansi oposisi telah menimbulkan keraguan tentang kemampuan untuk memanfaatkan erosi popularitas Erdogan yang ditunjukkan oleh jajak pendapat.

Oposisi juga telah gagal dalam pemungutan suara nasional sebelumnya untuk menimbulkan tantangan serius bagi Erdogan, yang telah berkuasa selama dua dekade.(Aljazeera/M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat