Jubir Kremlin Putin dan Xi Bahas Formula Perdamaian di Ukraina
![Jubir Kremlin: Putin dan Xi Bahas Formula Perdamaian di Ukraina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/a20cb4e210ded7b1f2e65a393027ef81.jpg)
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin akan membahas proposal perdamaian di Ukraina saat menerima kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Keduanya juga akan meningkatkan kerja sama di sejumlah bidang khususnya perekonomian.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kedua pemimpin akan membahas tema berisi rencana perdamaian untuk Ukraina yang diusulkan oleh Beijing bulan lalu. "Dengan satu atau lain cara, topik yang digambarkan dalam rencana ini pasti akan disinggung selama pertukaran pandangan tentang Ukraina antara Putin dan Xi, kata Peskov.
Tetapi, kata dia, Putin juga akan mengklarifikasi alasan di balik menginvasi Ukraina dari sudut pandang krama Rusia. Xi dan Putin memuji soliditas aliansi kedua negara.
Baca juga : 12 Poin Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina jadi Buah Tangan Xi untuk Putin
Xi menggambarkan perjalanannya ke Moskow sebagai perjalanan persahabatan, kerja sama, dan perdamaian. "Saya berharap dapat bekerja sama dengan Putin untuk bersama-sama mengadopsi visi baru untuk hubungan," tulis Xi dalam artikel yang ditandatangani di surat kabar Russian Gazette.
Sementara itu, Ukraina meminta Rusia untuk menarik pasukannya dari wilayahnya. "Poin pertama dan terpenting adalah penyerahan atau penarikan pasukan pendudukan Rusia dari (wilayah Ukraina) sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB,” kata Sekretaris Keamanan Nasional Ukraina dan Dewan Pertahanan, Oleksiy Danilov.
Pengadilan Kriminal Internasional
Xi akan menjadi pemimpin dunia pertama yang menjabat tangan Putin sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Rusia pada Jumat (17/3) atas deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia sejak dimulainya perang.
Moskow menolak tuduhan itu. Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan keputusan ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin akan memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi hukum internasional.
"Mereka memutuskan untuk mengadili Presiden Putin yang negaranya memiliki kekuatan nuklir dan tidak berpartisipasi dalam ICC dengan alasan yang sama dengan Amerika Serikat dan negara lain. Konsekuensinya terhadap hukum internasional akan sangat mengerikan," pungkasnya. (AFP/Z-4)
Terkini Lainnya
Pengadilan Kriminal Internasional
Putin Ancam Korsel untuk Tidak Membantu Pasokan Senjata ke Ukraina
Rusia Terbuka Bahas Perdamaian dengan Ukraina
Tiongkok tak Peduli Kerja Sama Rusia dan Korea Utara
Putin Bawa Misi Perdamaian Global dalam Kunjungannya ke Vietnam
Hadiahi Limosin Aurus, Putin Sopiri Kim Jong Un Keliling Pyongyang
Putin dan Kim Jong Un Sepakat Saling Bantu Melawan Agresi
Presiden Rusia Vladimir Putin Tiba di Beijing
Macron dan Xi Jinping akan Bahas Upaya Gencatan Senjata selama Olimpiade Paris 2024
Lewat Telepon, Joe Biden dan Xi Jinping Bahas TikTok
Prabowo Subianto Penuhi Undangan Bertemu Xi Jinping di Beijing
KTT APEC Keluarkan Deklarasi Serukan Akhiri Invasi Rusia di Ukraina
Pengamat: Rusia Ditekan Barat dan Dimanfaatkan Tiongkok
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap