Pemimpin Junta Myanmar Bersumpah Tindak Tegas Penentangnya sebelum Pemilu
![Pemimpin Junta Myanmar Bersumpah Tindak Tegas Penentangnya sebelum Pemilu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/894a922682bb42a4d91519dbdd392383.jpg)
PEMIMPIN junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing bersumpah tidak akan berhenti melakukan tindakan keras terhadap para penentangnya.
Dia menegaskan pemilihan umum akan diselenggarakan, beberapa minggu setelah militer mengakui bahwa mereka tidak memiliki wilayah yang cukup untuk melakukan pemungutan suara.
"Militer akan mengambil tindakan tegas terhadap lawan-lawannya dan pemberontak etnis yang mendukung mereka,” ujar Jenderal Min Aung Hlaing kepada sekitar 8.000 anggota militer yang menghadiri parade tahunan Hari Angkatan Bersenjata di Ibu Kota Naypyidaw.
Baca juga : ASEAN Harus Bersikap Lebih Progresif Untuk Redakan Konflik d Myanmar
Myanmar telah mengalami kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi sejak lebih dari dua tahun yang lalu, kemudian membuat klaim yang tidak berdasar mengenai kecurangan pemilu.
Kudeta ini memicu pertempuran baru dengan pemberontak etnis dan melahirkan puluhan Pasukan Pertahanan Rakyat atau PDF anti-junta. Bahkan beberapa wilayah di negara tersebut kini dilanda pertempuran dan ekonomi yang berantakan. "Aksi teror NUG dan antek-anteknya yang disebut PDF harus ditanggulangi untuk kebaikan dan semua orang," katanya, mengacu pada "Pemerintah Persatuan Nasional” yakni sebuah badan yang didominasi oleh para anggota parlemen yang digulingkan yang bekerja untuk membalikkan kudeta.
Baca juga : Perlawanan Rakyat Myanmar Gerogoti Kekuasaan Junta Militer
"Junta kemudian akan mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil setelah berakhirnya keadaan darurat,” sebutnya.
Bulan lalu militer mengumumkan perpanjangan enam bulan dari keadaan darurat selama dua tahun dan menunda pemilihan umum yang dijanjikan akan diadakan pada bulan Agustus karena mereka tidak cukup menguasai negara itu untuk mengadakan pemungutan suara.
"Ketenangan dan stabilitas sangat penting sebelum pemilihan umum dapat dilaksanakan," ujar Min Aung Hlaing dalam pawai tersebut.
Hari Angkatan Bersenjata memperingati dimulainya perlawanan terhadap pendudukan Jepang selama Perang Dunia II. Biasanya menampilkan parade militer yang dihadiri oleh perwira dan diplomat asing. (AFP/Z-4
Terkini Lainnya
Keluarga Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Minta Pertolongan ke Presiden Jokowi
Polri: Bandar Judi Tersebar di Mekong Region Countries
Konflik Militer-Etnik Karen di Myanmar dan Ancaman Instabilitas Regional
Myanmar Dilanda Suhu Panas Capai 48,2 Derajat
DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Stabilitas di ASEAN
Jepang dan Filipina Tandatangani Pakta Pertahanan atas Ancaman Tiongkok
Para Aktivis Tuntut Netanyahu Mundur
PBB Kecam Perlakuan Buruk Israel terhadap Tahanan Palestina
PM Israel Benjamin Netanyahu: Militer Mendekati “Akhir Tahap Penghapusan” Hamas di Gaza
Video Tunjukkan Warga Palestina Mengungsi dari Khan Younis Setelah Perintah Evakuasi Israel
Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Arah Timur
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap