visitaaponce.com

Pemimpin Junta Myanmar Bersumpah Tindak Tegas Penentangnya sebelum Pemilu

Pemimpin Junta Myanmar Bersumpah Tindak Tegas Penentangnya sebelum Pemilu
Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.(AFP)

PEMIMPIN junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing bersumpah tidak akan berhenti melakukan tindakan keras terhadap para penentangnya.

Dia menegaskan pemilihan umum akan diselenggarakan, beberapa minggu setelah militer mengakui bahwa mereka tidak memiliki wilayah yang cukup untuk melakukan pemungutan suara.

"Militer akan mengambil tindakan tegas terhadap lawan-lawannya dan pemberontak etnis yang mendukung mereka,” ujar Jenderal Min Aung Hlaing kepada sekitar 8.000 anggota militer yang menghadiri parade tahunan Hari Angkatan Bersenjata di Ibu Kota Naypyidaw.

Baca juga : ASEAN Harus Bersikap Lebih Progresif Untuk Redakan Konflik d Myanmar

Myanmar telah mengalami kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi sejak lebih dari dua tahun yang lalu, kemudian membuat klaim yang tidak berdasar mengenai kecurangan pemilu.

Kudeta ini memicu pertempuran baru dengan pemberontak etnis dan melahirkan puluhan Pasukan Pertahanan Rakyat atau PDF anti-junta. Bahkan beberapa wilayah di negara tersebut kini dilanda pertempuran dan ekonomi yang berantakan. "Aksi teror NUG dan antek-anteknya yang disebut PDF harus ditanggulangi untuk kebaikan dan semua orang," katanya, mengacu pada "Pemerintah Persatuan Nasional” yakni sebuah badan yang didominasi oleh para anggota parlemen yang digulingkan yang bekerja untuk membalikkan kudeta.

Baca juga : Perlawanan Rakyat Myanmar Gerogoti Kekuasaan Junta Militer

"Junta kemudian akan mengadakan pemilihan umum yang bebas dan adil setelah berakhirnya keadaan darurat,” sebutnya.

Bulan lalu militer mengumumkan perpanjangan enam bulan dari keadaan darurat selama dua tahun dan menunda pemilihan umum yang dijanjikan akan diadakan pada bulan Agustus karena mereka tidak cukup menguasai negara itu untuk mengadakan pemungutan suara.

"Ketenangan dan stabilitas sangat penting sebelum pemilihan umum dapat dilaksanakan," ujar Min Aung Hlaing dalam pawai tersebut.

Hari Angkatan Bersenjata memperingati dimulainya perlawanan terhadap pendudukan Jepang selama Perang Dunia II. Biasanya menampilkan parade militer yang dihadiri oleh perwira dan diplomat asing. (AFP/Z-4

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat