visitaaponce.com

Otoritas Patikan Korban Tewas Akibat Tanah Longsor di Ekuador 14 Orang

Otoritas Patikan Korban Tewas Akibat Tanah Longsor di Ekuador 14 Orang
Petugas melakukan pencarian korban tanah longsor di Ekuador(AFP/Marcos)

Jumlah korban tewas akibat tanah longsor besar di Ekuador Selatan adalah menjadi 14 orang. Terkini, kru darurat masih berpacu untuk menemukan korban yang selamat di antara belasan orang yang masih hilang beberapa hari setelah bencana.

Dilansir dari AFP, Kamis, (30/3), peluang untuk menemukan orang yang masih hidup semakin menipis. Namun, tim penyelamat terus melakukan pencarian tak kenal lelah terhadap 67 orang yang hilang setelah lumpur, tanah dan tumbuh-tumbuhan mengubur beberapa bagian Kota Alausi, sekitar 300 kilometer (180 mil) di sebelah selatan Ibu Kota Quito.

"Setelah hujan lebat, sebongkah besar lereng gunung longsor pada hari Minggu malam dan meluncur ke komunitas yang berpenduduk sekitar 45.000 orang, menghancurkan atau merusak sedikitnya 163 rumah," kata sekretariat manajemen risiko SNGR.

Baca juga: Gempa Guncang Ekuador dan Peru, 14 Orang Meninggal

Daerah yang berada di jalur bencana tersebut telah berada dalam zona risiko siaga kuning sejak Februari setelah beberapa kali terjadi tanah longsor.

Pemerintah membuka tiga tempat penampungan bagi mereka yang terkena dampak tanah longsor, yang meliputi area seluas lebih dari 24 hektar (59 acre), dan memerintahkan evakuasi sekitar 600 rumah di dalam atau di dekat area tersebut.

Baca juga: Produksi Minyak Ekuador Terancam Terhenti Akibat Demontrasi

Setelah tanah longsor terakhir, tim penyelamat dan keluarga mereka yang terjebak terus menggali siang dan malam di antara reruntuhan. Sering kali mereka menarik barang-barang pribadi seperti pakaian dan foto-foto dari dalam lumpur.

Wilayah yang sama dilanda gempa bumi lebih dari seminggu sebelumnya yang menewaskan 15 orang.

Setelah berbulan-bulan diguyur hujan lebat, pemerintah pekan lalu mengumumkan keadaan darurat selama dua bulan di 13 dari 24 provinsi di negara tersebut, yang memungkinkan sumber daya ekonomi untuk didistribusikan ke daerah-daerah yang terkena dampak.

Presiden Guillermo Lasso telah berjanji untuk melanjutkan upaya penyelamatan selama yang diperlukan, tetapi ia dicemooh oleh penduduk setempat ketika ia mengunjungi lokasi tersebut pada hari Senin malam.

Sejak awal tahun, hujan lebat di Ekuador telah menyebabkan kematian 22 orang, menghancurkan 72 rumah dan merusak lebih dari 6.900 tempat tinggal sebelum tanah longsor pada hari Minggu, menurut SNGR.

Sementara itu, sekitar 2.000 pengunjuk rasa masyarakat adat turun ke jalan-jalan di ibukota Quito pada hari Rabu untuk menuntut agar pengadilan konstitusional memberikan lampu hijau untuk proses pemakzulan terhadap Lasso.

Presiden dituduh oleh beberapa anggota legislatif oposisi melindungi sebuah organisasi kriminal yang dikepalai oleh iparnya dan seorang mantan pejabat pemerintah. Pada Rabu malam, pengadilan mengatakan bahwa mereka telah memberikan suara 6-3 untuk mengizinkan proses pemakzulan dilanjutkan.

(Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat