visitaaponce.com

Dunia Hanya Balas Kekejian Israel dengan Kecaman

Dunia Hanya Balas Kekejian Israel dengan Kecaman
Personel militer Israel mengusir jemaah yang berada di komplek Masjid Al Aqsa, Jerusalem.(AFP/AHMAD GHARABLI )

NEGARA-NEGARA dan organisasi-organisasi dunia hanya mengecam kekejian Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa pada Rabu (5/6). Tidak ada satu pun negara atau organisasi dunia yang menjatuhkan sanksi atas kekerasan yang ditunjukkan negara Zionis itu.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres hanya mengaku terkejut dengan gambar-gambar yang memperlihatkan pasukan keamanan Israel yang memukuli orang-orang di Masjid Al-Aqsa. 

Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric mengatakan Guterres melihat gambar-gambar kekerasan dan pemukulan oleh pasukan Israel di dalam situs suci itu dan merasa lebih tertekan.

Baca juga: Pemukim Israel Paksa Masuk Masjid Al-Aqsa, Dikawal Tentara

Karena itu terjadi pada waktu yang suci bagi orang Islam, Yahudi dan Kristen. Seharusnya itu menjadi ruang perdamaian dan nihil kekerasan. 

“Tempat ibadah seharusnya hanya digunakan untuk ibadah yang damai,” tegas Dujarric.

Sementara itu, negara yang gandrung akan penjatuhan sanksi terhadap negara yang melanggar nilai-nilai kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia (HAM), Amerika Serikat (AS), juga hanya mengaku prihatin dengan tindakan negara sekutunya itu.

Baca juga: Hizbullah Dukung Tindakan Palestina Lindungi Jemaah dan Masjid Al-Aqsa

Washington mendesak Israel dan Palestina untuk menahan diri. 

"Kami tetap sangat prihatin dengan kekerasan yang terus berlanjut dan kami mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.

Menurut dia, sangat penting bagi Israel maupun Palestina bekerja sama untuk meredakan ketegangan dan memulihkan ketenangan. 

Turki, melalui Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengutuk penggerebekan polisi Israel, menyebut tindakan seperti itu di kompleks masjid sebagai garis merah untuk Turki.

“Saya mengutuk tindakan keji terhadap kiblat pertama umat Islam atas nama negara dan rakyat saya, dan saya menyerukan agar serangan dihentikan secepat mungkin,” kata Erdogan.

Israel, kata dia, menunjukkan politik represi, politik darah, politik provokasi. Turki tidak pernah bisa tinggal diam dan bergeming dalam menghadapi serangan-serangan ini.

"Menangani Masjid Al-Aqsa dan menginjak-injak kesuciannya adalah garis merah bagi kami," ujarnya.

Turki mengecam serangan terhadap jamaah Masji Al-Aqsa, lanjut Erdogan, sebagai tindakan yang tidak dapat diterima. Israel melanggar kesakralan beragama.

“Normalisasi bilateral Turki dengan Israel telah dimulai, tetapi komitmen kami tidak dapat mengorbankan kepentingan Palestina dan prinsip-prinsip kami,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di sela-sela pertemuan NATO di Brussel.

Ia mengatakan serangan ini telah melampaui batas. 

Sikap serupa diutarakan Liga Arab Liga Arab. Kelompok ini meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk campur tangan guna menghentikan kejahatan Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan darurat di Kairo pada Rabu (5/4), Liga Arab mengutuk serangan Israel. 

“Kejahatan ini meningkat secara berbahaya di hari-hari terakhir Ramadan dan menyebabkan ratusan orang terluka dan penangkapan jemaah, penyerangan dan penodaan yang disengaja terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa oleh pejabat ekstremis Israel dan pemukim di bawah perlindungan pasukan pendudukan,” itu pernyataan organisasi tersebut.

Pernyataan itu turut menolak segala bentuk pelanggaran Israel terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen, terutama yang bertujuan mengubah status quo sejarah dan hukum di Masjid Al-Aqsa.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau turut mengkritik retorika jahat pemerintah Israel dan mendesak untuk mengubah pendekatan terhadap Palestina. 

“Kami sangat prihatin dengan retorika kejam yang keluar dari pemerintah Israel. Kami prihatin dengan reformasi peradilan dan kami prihatin dengan kekerasan di sekitar Masjid Al-Aqsa,” kata Trudeau.

Menurut dia, dunia perlu melihat pemerintah Israel bergeser dalam pendekatannya. 

"Kanada mengatakan bahwa sebagai teman dekat dan teguh Israel, kami sangat prihatin dengan arah yang telah diambil pemerintah Israel,” katanya.

Yordania, yang bertindak sebagai penjaga situs suci Kristen dan Muslim Jerusalem di bawah pengaturan status quo yang berlaku sejak perang 1967, mengutuk penyerbuan kompleks Israel yang mencolok tersebut.

Sementara Kementerian luar negeri Jerman menyerukan penghentian segera serangan terang-terangan Israel terhadap jamaah Al-Aqsa. 

"Setiap orang yang memiliki pengaruh pada situasi memiliki tanggung jawab untuk tidak menuangkan lebih banyak minyak ke api dan melakukan segala kemungkinan untuk menenangkan situasi," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Jerman.

Penting bagi otoritas Israel dan Palestina untuk tetap berhubungan dekat, serta pejabat Yordania, yang mengelola Masjid Al-Aqsa. Kemudian Qatar memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa praktik kekerasan Israel akan berdampak serius pada keamanan dan stabilitas di kawasan.

Pertunjukan Israel jika terus dilakukan akan merusak upaya untuk menghidupkan kembali proses perdamaian dengan Palestina. Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk keras penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh polisi Israel.

“UEA meminta otoritas Israel untuk menghentikan eskalasi dan menghindari memperburuk ketegangan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut,” kata pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri UEA. (Aljazeera/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat