visitaaponce.com

Salat Jumat Pertama Ramadan di Al Aqsa Berjalan Damai

Salat Jumat Pertama Ramadan di Al Aqsa Berjalan Damai
Umat muslim melakukan salat Jumat di Masjid Al Aqsa, Jerusalem(AFP/AHMAD GHARABLI)

SALAT Jumat pertama di bulan suci Ramadan berlalu tanpa kekerasan di masjid Al Aqsa yang dihormati di bawah pembatasan ketat Israel. Semula banyak pihak mengkhawatirkan pihak Israel akan mengulangi pembantaian seperti salat tarawih, beberapa hari lalu.

Diperkirakan 80 ribu jamaah menghadiri Salat Jumat tersebut, tertinggi sejak Ramadan dimulai, Senin (11/3), menurut Waqf, badan keagamaan Muslim yang berbasis di Yordania yang mengelola situs tersebut.

Hampir semua jamaah bergerak dengan damai melalui jalan-jalan Kota Tua yang berkelok-kelok dan melintasi gerbang kompleks yang dijaga oleh polisi bersenjata Israel.

Baca juga : Lebih dari 150 Orang Terluka dalam Bentrokan Jerusalem

Tidak realistis

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan usulan terbaru mengenai kesepakatan gencatan senjata Hamas sebagai hal yang tidak realistis. Namun Israel akan tetap mengirimkan delegasi ke Qatar untuk membahas posisi mengenai kemungkinan perjanjian tersebut.

Hamas telah mengusulkan gencatan senjata baru selama enam minggu di Gaza dan pertukaran beberapa lusin sandera Israel dengan tahanan Palestina

“Perjanjian tersebut adalah untuk gencatan senjata selama enam minggu dan pertukaran tahanan,” kata pejabat Hamas.

Baca juga : Pertemuan Terbesar di Masjid Al-Aqsa sejak Pandemi

Inisiatif ini diluncurkan Hamas setelah berminggu-minggu upaya mediasi yang sejauh ini tidak membuahkan hasil. Kelompok tersebut ingin hal ini mengarah pada penarikan total Israel dari Jalur Gaza dan gencatan senjata permanen.

Selama gencatan senjata yang diusulkan, militan Gaza akan membebaskan sekitar 42 sandera yang disandera pada serangan 7 Oktober yang memicu perang di Gaza, kata pejabat tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya karena sensitifnya perundingan tersebut.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa antara 20 dan 50 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel akan dibebaskan untuk setiap sandera. Angka itu naik dari usulan sebelumnya yang menyatakan rasio sekitar 10 banding satu, menurut sumber Hamas pada akhir Februari.

Berdasarkan proposal baru ala Hamas ini, pertukaran awal dapat mencakup perempuan, anak-anak, lansia dan sandera yang sakit.

Setidaknya 31.490 warga Palestina telah tewas dan 73.439 luka-luka sejak 7 Oktober dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza, kata kementerian kesehatan daerah kantong tersebut pada Jumat (15/3). (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat