Salat Jumat Pertama Ramadan di Al Aqsa Berjalan Damai
![Salat Jumat Pertama Ramadan di Al Aqsa Berjalan Damai](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/f4ff8f767db616e1c75795aaee8f6e83.jpg)
SALAT Jumat pertama di bulan suci Ramadan berlalu tanpa kekerasan di masjid Al Aqsa yang dihormati di bawah pembatasan ketat Israel. Semula banyak pihak mengkhawatirkan pihak Israel akan mengulangi pembantaian seperti salat tarawih, beberapa hari lalu.
Diperkirakan 80 ribu jamaah menghadiri Salat Jumat tersebut, tertinggi sejak Ramadan dimulai, Senin (11/3), menurut Waqf, badan keagamaan Muslim yang berbasis di Yordania yang mengelola situs tersebut.
Hampir semua jamaah bergerak dengan damai melalui jalan-jalan Kota Tua yang berkelok-kelok dan melintasi gerbang kompleks yang dijaga oleh polisi bersenjata Israel.
Baca juga : Lebih dari 150 Orang Terluka dalam Bentrokan Jerusalem
Tidak realistis
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan usulan terbaru mengenai kesepakatan gencatan senjata Hamas sebagai hal yang tidak realistis. Namun Israel akan tetap mengirimkan delegasi ke Qatar untuk membahas posisi mengenai kemungkinan perjanjian tersebut.
Hamas telah mengusulkan gencatan senjata baru selama enam minggu di Gaza dan pertukaran beberapa lusin sandera Israel dengan tahanan Palestina.
“Perjanjian tersebut adalah untuk gencatan senjata selama enam minggu dan pertukaran tahanan,” kata pejabat Hamas.
Baca juga : Pertemuan Terbesar di Masjid Al-Aqsa sejak Pandemi
Inisiatif ini diluncurkan Hamas setelah berminggu-minggu upaya mediasi yang sejauh ini tidak membuahkan hasil. Kelompok tersebut ingin hal ini mengarah pada penarikan total Israel dari Jalur Gaza dan gencatan senjata permanen.
Selama gencatan senjata yang diusulkan, militan Gaza akan membebaskan sekitar 42 sandera yang disandera pada serangan 7 Oktober yang memicu perang di Gaza, kata pejabat tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya karena sensitifnya perundingan tersebut.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa antara 20 dan 50 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel akan dibebaskan untuk setiap sandera. Angka itu naik dari usulan sebelumnya yang menyatakan rasio sekitar 10 banding satu, menurut sumber Hamas pada akhir Februari.
Berdasarkan proposal baru ala Hamas ini, pertukaran awal dapat mencakup perempuan, anak-anak, lansia dan sandera yang sakit.
Setidaknya 31.490 warga Palestina telah tewas dan 73.439 luka-luka sejak 7 Oktober dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza, kata kementerian kesehatan daerah kantong tersebut pada Jumat (15/3). (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
Tidak realistis
Bus Salawat Berhenti Operasi Jumat Dini Hari, PPIH Imbau Jemaah Salat Jumat di Hotel
Salat Jumat di Masjidil Haram, Jemaah Diingatkan Datang Lebih Awal
Bacaan Doa Qunut untuk Salat Jumat Lengkap dengan Artinya
Salat Jumat di Al-Aqsa Yerusalem Dibayangi Perang Gaza
Khutbah Jumat: Tiga Penyebab Kehancuran suatu Umat
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap