visitaaponce.com

Lebih dari 150 Orang Terluka dalam Bentrokan Jerusalem

Lebih dari 150 Orang Terluka dalam Bentrokan Jerusalem
Pasukan keamanan Israel mencegah warga Palestina memasuki kompleks masjid al-Aqsa untuk menghadiri salat Jumat, pada 15 April 2022.(AFP/Hazem Bader.)

LEBIH dari 150 orang terluka pada Jumat (15/4) dalam bentrokan antara demonstran Palestina dan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa Jerusalem. Ini kekerasan baru ketika peringatan agama Yahudi dan Kristen tumpang tindih dengan Ramadan.

Polisi Israel mengatakan bahwa sebelum fajar ada puluhan pria bertopeng berbaris ke Al-Aqsa dan menyalakan kembang api sebelum orang banyak melemparkan batu ke Tembok Barat. Tembok ini dianggap sebagai situs paling suci tempat orang Yahudi dapat berdoa.

Seorang pejabat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 117 orang dilarikan ke rumah sakit dan puluhan luka lain dirawat di tempat kejadian. Polisi Israel mengatakan tiga petugas terluka.

Bentrokan terbaru itu terjadi setelah tiga minggu kekerasan mematikan yang menegangkan di Israel dan Tepi Barat yang dijajah. Ditambah lagi saat ini peringatan agama Paskah Yahudi dan Paskah Kristen tumpang tindih dengan bulan suci Ramadan.

Al-Aqsa ialah situs tersuci ketiga Islam. Orang-orang Yahudi menyebutnya sebagai Temple Mount, merujuk pada dua kuil yang dikatakan berdiri di sana pada zaman kuno.

Saksi mata mengatakan pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke pasukan keamanan Israel yang menembakkan peluru berlapis karet dan granat suara ke arah beberapa dari mereka. Seorang fotografer AFP mengatakan lebih dari 100 warga Palestina terlihat melemparkan berbagai benda ke arah pasukan keamanan Israel.

Pencaplokan Israel 

Tahun lalu selama bulan puasa, bentrokan yang berkobar di Jerusalem, termasuk antara pasukan Israel dan warga Palestina yang mengunjungi Al-Aqsa, menyebabkan 11 hari konflik yang menghancurkan antara Israel dan penguasa Islamis Jalur Gaza, Hamas. Kompleks masjid berada di jantung konflik Israel-Palestina, termasuk dalam Jerusalem timur yang dicaplok Israel.

Polisi Israel mengatakan bahwa pada Jumat puluhan pria bertopeng berbaris ke masjid Al-Aqsa pada pukul 04.00 waktu setempat. Puluhan pria itu, kata polisi, meneriakkan pesan menghasut dan menyalakan kembang api dan mengumpulkan batu, papan kayu, dan benda-benda besar, yang kemudian digunakan dalam kerusuhan kekerasan. 

"Meskipun begitu, pasukan polisi menunggu sampai salat (subuh) selesai," katanya dalam suatu pernyataan. "Kerumunan kemudian mulai melemparkan batu ke arah Tembok Barat dan ketika kekerasan meningkat, polisi terpaksa memasuki pekarangan di sekitar masjid," katanya. Ia menambahkan polisi tidak memasuki masjid.

Kekerasan mereda di pagi hari, kata koresponden AFP. "Kami tidak tertarik jika Temple Mount menjadi pusat kekerasan, yang akan merugikan jemaah Muslim di sana dan jemaah Yahudi di Tembok Barat," kata Menteri Keamanan Publik Israel Omer Bar-Lev di Twitter.

Sebelum Ramadan dimulai bulan ini, Israel dan Yordania meningkatkan pembicaraan dalam upaya untuk menghindari terulangnya kekerasan tahun lalu. Yordania berfungsi sebagai penjaga kompleks masjid dan Israel mengontrol akses.

Blokade

Israel mengerahkan pasukan tambahan ke Tepi Barat dan memperkuat tembok dan pagar penghalang dengan wilayah yang diduduki. Ini dilakukan setelah empat serangan mematikan di negara Yahudi yang sebagian besar membunuh warga sipil dalam tiga minggu terakhir.

Sebanyak 14 orang tewas dalam serangan sejak 22 Maret, termasuk penembakan di Bnei Brak, kota Yahudi Ortodoks di Tel Aviv, yang dilakukan oleh penyerang Palestina dari Jenin. Dua puluh satu warga Palestina tewas pada waktu itu, termasuk penyerang yang menargetkan warga Israel, menurut penghitungan AFP.

Pada Kamis, Israel mengumumkan akan memblokade penyeberangan dari Tepi Barat dan Jalur Gaza ke Israel dari Jumat (15/4) sore hingga Sabtu (16/4), dua malam pertama dari peringatan Paskah selama seminggu dan berpotensi menutup penyeberangan selama sisa liburan. Perdana Menteri Naftali Bennett telah memberikan kebebasan kepada pasukan Israel untuk mengalahkan teror di wilayah jajahan Israel sejak Perang Enam Hari 1967. Ia memperingatkan bahwa tidak akan ada batasan untuk kampanye tersebut.

Baca juga: Polisi Israel Gerebek Masjid Al Aqsa, 59 Warga Palestina Terluka

Beberapa serangan di Israel dilakukan oleh warga Arab Israel yang terkait atau terinspirasi oleh kelompok ISIS. Serangan lain dilakukan oleh orang Palestina dan didukung oleh kelompok-kelompok militan termasuk Hamas dan Jihad Islam. Tiga warga Palestina tewas Kamis ketika pasukan Israel melancarkan serangan baru ke distrik Jenin di Tepi Barat, seminggu setelah serangan Bnei Brak. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat