visitaaponce.com

G7 Berjanji Percepat Penghentian Penggunaan Bahan Bakar Fosil

G7 Berjanji Percepat Penghentian Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Pertemuan negara-negara G7 di Saporro, Jepang(JIJI Press / AFP)

Kelompok negara G7 berjanji untuk berhenti menggunakan bahan bakar fosil lebih cepat dan mendesak negara-negara lain untuk mengikutinya. Kendati demikian, dalam pertemuan yang berlangsung di Saporro, Jepang selama dua hari pada akhir pekan lalu, mereka gagal menyetujui tenggat waktu baru untuk mengakhiri polusi sumber daya seperti batu bara.

Pada pertemuan G7 tahun lalu, negara-negara yang tergabung dalam kelompok ini berjanji mengakhiri sebagian besar penggunaan bahan bakar fosil di sektor listrik mereka pada tahun 2035. Artinya, tidak ada kemajuan berarti dari segi batas waktu.

Menteri Transisi Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher mengatakan kata-kata "penghapusan" (bahan bakar fosil) tetap merupakan "langkah maju yang kuat" menjelang KTT G20 dan COP28 tahun ini.

"Kemajuan paling penting yang telah kami buat jelas merupakan fakta bahwa kami setuju untuk beralih dari bahan bakar fosil non-karbon," katanya, kepada AFP.

Inggris dan Prancis telah mengajukan tujuan baru untuk mengakhiri penggunaan batu bara dalam sistem kelistrikan G7 dekade ini.

Tetapi, dengan pasokan energi global yang masih terpengaruh oleh perang di Ukraina, target tersebut menghadapi penolakan dari anggota lain, termasuk dari Jepang dan Amerika Serikat.

"Saya jelas ingin bisa membuat komitmen untuk menghapus batu bara secara bertahap pada 2030," kata Pannier-Runacher. Tapi itu adalah salah satu isu yang masih bisa kita bahas dalam diskusi yang akan datang, terutama di COP28".

G7 yang juga mencakup Jerman, Italia, Kanada, dan UE, semuanya menargetkan emisi net-zero dengan 2050 atau lebih cepat setelah penandatanganan Perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan di bawah 2 derajat Celcius, dan idealnya 1,5C.

Namun, para menteri lingkungan hidup di negara-negara ini ditantang  untuk mengumumkan langkah-langkah ambisius, setelah laporan iklim PBB baru-baru ini memperingatkan bahwa kenaikan 1,5 derajat Celcius akan terlihat dalam waktu sekitar satu dekade jika tanpa tindakan cepat dan radikal. Artinya, mereka berpacu dengan waktu. (AFP/M-3)

 

(AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat