visitaaponce.com

Ribuan Orang Mengungsi dari Ibu Kota Sudan Menyusul Gagalnya Gencatan Senjata

Ribuan Orang Mengungsi dari Ibu Kota Sudan Menyusul Gagalnya Gencatan Senjata
Ribuan warga Ibu Kota Sudan, Khartoum mengungsi akibat gagalnya gencatan senjata di Sudan.(AFP/STR)

Ribuan warga melarikan diri dari Ibu Kota Sudan, Khartoum, pada hari Rabu (19/4) di hari kelima pascapertempuran antara tentara dan paramiliter dimulai. Sebelumnya gencatan senjata yang sedianya dilakukan selama 24 jam runtuh hanya berselang beberapa menit setelah dimulai. Hingga saat ini dilaporkan sekitar 200 orang telah tewas akibat konflik bersenjata tersebut.

Kekerasan meletus pada sejak Sabtu, (15/4) antara pasukan dua jenderal yang merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021, yakni panglima angkatan darat Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Dagalo atau lebih dikenal sebagai "Hemedti" yang mengomandani Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter.

Hal ini terjadi setelah perselisihan sengit antara Burhan dan Dagalo mengenai rencana integrasi RSF ke dalam tentara reguler. Itu merupakan syarat utama untuk kesepakatan akhir yang bertujuan untuk melanjutkan transisi demokratis Sudan.

Baca juga: Perang Jenderal di Sudan, KBRI Khartoum Evakuasi 15 WNI ke Safe House

"Pertempuran di Khartoum terus berlanjut dan [sumber] mengatakan bahwa mereka dapat mendengar suara tembakan sepanjang malam, dan bahwa sekarang pesawat-pesawat terbang di atas lokasi-lokasi pengeboman kota yang mereka [tentara] yakini sebagai milik RSF. RSF melawan pesawat-pesawat ini, menembakkan artileri anti-pesawat,” sebutnya, pada AFP, Rabu, (19/4).

Warga sipil yang berkerumun di rumah-rumah mereka menjadi semakin putus asa, dengan persediaan makanan yang semakin menipis, pemadaman listrik, dan kurangnya air bersih.

Baca juga: Gencatan Senjata Tak Pernah Berlaku di Sudan

"Tidak ada gencatan senjata sama sekali," koresponden regional AFP Bastien Renouil, melaporkan dari Nairobi, mengutip sumber-sumber di lapangan.

Harapan mereka untuk dievakuasi pupus pada hari Selasa ketika gencatan senjata kemanusiaan selama 24 jam runtuh dalam beberapa menit dari waktu yang diusulkan pada pukul 16.00 GMT.

"Pertempuran di Khartoum terus berlanjut dan [sumber] mengatakan bahwa mereka dapat mendengar suara tembakan sepanjang malam, dan bahwa sekarang pesawat-pesawat terbang di atas lokasi-lokasi pengeboman kota yang mereka (tentara) yakini sebagai milik RSF. RSF melawan pesawat-pesawat ini, menembakkan artileri anti-pesawat,” ujarnya.

(AFP/Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat