Ribuan Orang Mengungsi dari Ibu Kota Sudan Menyusul Gagalnya Gencatan Senjata
![Ribuan Orang Mengungsi dari Ibu Kota Sudan Menyusul Gagalnya Gencatan Senjata](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/85f266fc4d2910511db6b5a6dfb8a8df.jpg)
Ribuan warga melarikan diri dari Ibu Kota Sudan, Khartoum, pada hari Rabu (19/4) di hari kelima pascapertempuran antara tentara dan paramiliter dimulai. Sebelumnya gencatan senjata yang sedianya dilakukan selama 24 jam runtuh hanya berselang beberapa menit setelah dimulai. Hingga saat ini dilaporkan sekitar 200 orang telah tewas akibat konflik bersenjata tersebut.
Kekerasan meletus pada sejak Sabtu, (15/4) antara pasukan dua jenderal yang merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021, yakni panglima angkatan darat Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Dagalo atau lebih dikenal sebagai "Hemedti" yang mengomandani Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter.
Hal ini terjadi setelah perselisihan sengit antara Burhan dan Dagalo mengenai rencana integrasi RSF ke dalam tentara reguler. Itu merupakan syarat utama untuk kesepakatan akhir yang bertujuan untuk melanjutkan transisi demokratis Sudan.
Baca juga: Perang Jenderal di Sudan, KBRI Khartoum Evakuasi 15 WNI ke Safe House
"Pertempuran di Khartoum terus berlanjut dan [sumber] mengatakan bahwa mereka dapat mendengar suara tembakan sepanjang malam, dan bahwa sekarang pesawat-pesawat terbang di atas lokasi-lokasi pengeboman kota yang mereka [tentara] yakini sebagai milik RSF. RSF melawan pesawat-pesawat ini, menembakkan artileri anti-pesawat,” sebutnya, pada AFP, Rabu, (19/4).
Warga sipil yang berkerumun di rumah-rumah mereka menjadi semakin putus asa, dengan persediaan makanan yang semakin menipis, pemadaman listrik, dan kurangnya air bersih.
Baca juga: Gencatan Senjata Tak Pernah Berlaku di Sudan
"Tidak ada gencatan senjata sama sekali," koresponden regional AFP Bastien Renouil, melaporkan dari Nairobi, mengutip sumber-sumber di lapangan.
Harapan mereka untuk dievakuasi pupus pada hari Selasa ketika gencatan senjata kemanusiaan selama 24 jam runtuh dalam beberapa menit dari waktu yang diusulkan pada pukul 16.00 GMT.
"Pertempuran di Khartoum terus berlanjut dan [sumber] mengatakan bahwa mereka dapat mendengar suara tembakan sepanjang malam, dan bahwa sekarang pesawat-pesawat terbang di atas lokasi-lokasi pengeboman kota yang mereka (tentara) yakini sebagai milik RSF. RSF melawan pesawat-pesawat ini, menembakkan artileri anti-pesawat,” ujarnya.
(AFP/Z-9)
Terkini Lainnya
4 Hal Tentang Pasukan Houthi di Yaman
Sudan dan Uni Emirat Arab Memanas
AS Menuduh Sudan Mengancam Misi PBB di Tengah Konflik
Perang Saudara di Sudan, 20 Juta Orang Terancam Kelaparan
10 WNI Berhasil Dievakuasi dari Sudan
Pemerintah Diminta Prioritaskan Keselamatan WNI di Sudan
Kudeta, Konflik, dan Krisis jadi Isu Utama KTT Afrika
Khartoum Tengah Terbakar saat Perang Berkecamuk di Sudan
Belasan Warga Sipil Sudan Tewas dalam Pertempuran di Darfur
Sudan Umumkan Gencatan Senjata Idul Adha
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap