Gencatan Senjata Tak Pernah Berlaku di Sudan
![Gencatan Senjata Tak Pernah Berlaku di Sudan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/8108bead60a4c83ef0b18928b0e34ef1.jpg)
PERTEMPURAN kembali berkecamuk di Sudan beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi pihak internasional seharusnya mulai berlaku. Kedua belah pihak yang berseteru saling menuduh telah melanggar gencatan senjata.
Tembakan keras bergema pada Selasa (18/4), di wilayah ibu kota Khartoum, beberapa menit setelah dimulainya gencatan senjata pukul 18:00 waktu setempat. Tentara militer dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter saingan mengeluarkan pernyataan yang menuduh satu sama lain gagal menghormati gencatan senjata.
Komando Tinggi Angkatan Darat mengatakan akan melanjutkan operasi mengamankan ibu kota dan wilayah lainnya. "Kami belum menerima indikasi apa pun di sini bahwa pertempuran telah berhenti," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam jumpa pers di New York, Amerika Serikat (AS) .
Baca juga: Seorang WNI di Sudan Terkena Peluru Nyasar
Konflik antara pemimpin militer Sudan dan wakilnya yang memimpin RSF meletus empat hari lalu. Pertempuran tersebut telah memicu kondisi yang digambarkan PBB sebagai bencana kemanusiaan, termasuk hampir runtuhnya sistem kesehatan di Sudan.
Organisasi Pangan Dunia (WFP) menghentikan operasi setelah tiga karyawannya terbunuh. Sedikitnya 185 orang tewas dalam konflik tersebut, menurut catatan PBB.
Baca juga: Dua Jenderal Berseteru, Rakyat Sudan jadi Korban
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, berbicara di Jepang, mengatakan telah menelepon dua pemimpin saingan, panglima militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan pemimpin RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo untuk meminta gencatan senjata.
Blinken juga meminta keduanya berdamai. “Kami ingin menerapkan gencatan senjata dan memulihkan kehidupan normal di kota. Tapi RSF adalah milisi yang tidak menghormati apapun,” kata Juru Bicara Militer Sudan Kolonel Khaled Al-Akida.
Sementara itu, RSF mengatakan akan menjunjung tinggi bagiannya dari perjanjian gencatan senjata. “Pasukan kami yang dikerahkan di berbagai wilayah Khartoum berkomitmen untuk gencatan senjata,” kata Penasihat Komandan RSF Musa Khaddam.
Al-Burhan mengepalai Dewan Penguasa yang dibentuk setelah kudeta militer 2021 dan pencopotan al-Bashir 2019, sementara Dagalo lebih dikenal sebagai Hemedti adalah wakilnya di dewan itu. Perebutan kekuasaan keduanya telah menghentikan rencana peralihan ke pemerintahan sipil setelah puluhan tahun otokrasi dan dominasi militer di Sudan, yang terletak di persimpangan strategis antara Mesir, Arab Saudi, Ethiopia, dan wilayah Sahel Afrika yang bergejolak.
Kekerasan juga berisiko menarik aktor dari berbagai wilayah Sudan yang mendukung berbagai faksi politik. Gencatan senjata sebelumnya yang lebih pendek yang disepakati pada Minggu (16/4), juga diabaikan secara luas. Tembakan artileri, serangan pesawat tempur, dan pertempuran jalanan membuat perjalanan di Khartoum hampir mustahil, menjebak penduduk dan orang asing di rumah mereka.
Kondisi saat ini membuat Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah tidak dapat menyediakan layanan kemanusiaan. Ini memperingatkan bahwa sistem kesehatan Sudan berisiko rusak. (Aljazeera/Z-3)
Terkini Lainnya
Mesir Minta Warganya Tinggalkan Sudan
Khartoum Tengah Terbakar saat Perang Berkecamuk di Sudan
Perang Saudara di Sudan, 20 Juta Orang Terancam Kelaparan
Belasan Warga Sipil Sudan Tewas dalam Pertempuran di Darfur
Sudan Umumkan Gencatan Senjata Idul Adha
Abaikan Seruan Dunia, Pertempuran Terus Berkecamuk di Sudan
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
G7 Peringatkan Dukungan Tiongkok kepada Rusia dalam Perang Ukraine
Ukraina Menolak Usulan Perdamaian dengan Rusia
Ini Syarat Baru dari Rusia untuk Berdamai dengan Ukraina
Konstruksi Perang yang Maskulin Buat Perempuan dan Anak Jadi Korban
Benjamin Netanyahu: Israel Siap untuk Operasi Intens di Perbatasan Libanon
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap