KBRI Khartoum Evakuasi Kelompok Rentan
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum, Sudan, telah mengevakuasi 15 WNI ke safe house yang berada di kantor KBRI Khartoum. Semua WNI tersebut merupakan kelompok rentan, yakni ibu dan anak-anak, termasuk bayi di bawah usia dua tahun.
Melansir dari laman resmi KBRI Khartoum, Rabu (19/4), evakuasi terbatas itu dilakukan di sela mendistribusikan logistik. Tim KBRI Khartoum telah menetapkan status siaga dua dan menyiapkan KBRI Khartoum sebagai rumah aman bagi WNI yang berdomisili di Sudan.
Saat ini, WNI masih diminta untuk tetap berada di dalam rumah masing-masing dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah karena kondisi keamanan yang masih belum menentu. KBRI Khartoum telah memberikan bantuan kepada lebih dari 200 WNI yang terkena dampak konflik bersenjata tersebut.
Baca juga: Hindari Konflik di Sudan, Sejumlah WNI Lakukan Evakuasi Mandiri
Terpisah Rois Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan Althof Madani Ahsin mengatakan persediaan logistik semakin menipis.
"Mulai kesulitan untuk mencari logistik di sekitar kami, sore hari ini (Rabu 19/4), beras tidak dapat kami temukan, air minum di toko-toko mulai kehabisan, telur ayam tidak ditemukan," ujarnya.
Baca juga: Pertempuran Berlanjut di Sudan, Ribuan Orang Terluka dan Perampokan Merajalela
Sementara itu, kata dia, para WNI yang berlindung di Sekretariat PCINU Sudan yang berada di Khartoum masih memiliki logistik yang dapat digunakan hingga empat hari ke depan.
"Saat ini 17.23 waktu sudan (23:04 WIB) terpantau kembali pesawat mengitari angkasa khartoum beserta tembakan-tembakan yang menyertainya di sekitar Sekretariat PCINU Sudan," pungkasnya.
Setidaknya 270 orang telah tewas sejak bentrokan pecah ungkap Kementerian Kesehatan Sudan. Pertempuran di Sudan berkecamuk meskipun ada gencatan senjata yang ditengahi secara internasional yang seharusnya berlaku,
Pertempuran terkonsentrasi di sekitar markas tentara dan bandara Internasional Khartoum. Komando umum markas angkatan bersenjata telah menjadi tempat pertempuran sengit sejak dimulai perang.
Markas itu menjadi sasaran RSF. Sebaliknya militer Sudan menyerang Bandara Internasional Khartoum yang menjadi persembunyian RSF.
Warga sipil yang berkerumun di rumah mereka menjadi semakin putus asa, dengan persediaan makanan yang semakin menipis, listrik padam, dan kekurangan air bersih. Harapan mereka untuk dievakuasi pupus ketika gencatan senjata runtuh dalam beberapa menit dari awal yang diusulkan pada 16:00 waktu setempat pada Selasa (18/4).
Ribuan orang mengambil tindakan sendiri dan, menurut saksi mata, banyak dari mereka yang mulai meninggalkan rumah di Khartoum. Beberapa dari mereka pergi dengan mobil dan lainnya berjalan kaki, termasuk wanita dan anak-anak. (Aljazeera/Cah/Z-7)
Terkini Lainnya
Sudan Minta Pertemuan Darurat PBB Terkait 'Agresi' UAE
25 Tewas di Kota Darfur saat Perang Meluas
Indonesia Kembali Kirim Bantuan untuk Pengungsi Palestina di Mesir & Konflik Sudan
7 Tewas Dalam Serangan Drone di Kota Kunci Timur Laut Sudan
Pemerintah Akan Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Sudan dan Pengungsi Palestina di Mesir
Baznas RI Siapkan Bantuan Kemanusiaan Rp2 Miliar untuk Sudan
180 Korban Tewas dalam Kerusuhan di Sudan Dimakamkan Tanpa Identitas
Dubes Sudan: bukan Perang Saudara, tapi Kudeta RSF
Siap Pulangkan 897 WNI, Misi Evakuasi Menegangkan dari Sudan Akhirnya Tuntas
WHO Ungkap Risiko Biologis Besar setelah Pejuang Sudan Duduki Laboratorium
Perang Sudan, Safe House KBRI Khartoum Mampu Tampung 500 WNI
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap