visitaaponce.com

Zelensky Bersumpah akan Kalahkan Rusia Hingga Bernasib seperti Nazi

Zelensky Bersumpah akan Kalahkan Rusia Hingga Bernasib seperti Nazi
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.(AFP)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah akan mengalahkan pasukan Rusia seperti kekalahan Nazi Jerman pada tahun 1945. Itu dia sampaikan dalam pidato memperingati akhir Perang Dunia II.

Pidatonya direkam pada peringatan perang di Kyiv datang satu hari menjelang Hari Kemenangan di Moskow, Senin (8/5). Peringatan perang Soviet yang ditandai dengan parade tentara melalui Lapangan Merah dengan keamanan siaga tinggi. Pasukan Ukraina telah menjatuhkan hampir tiga lusin pesawat tak berawak Rusia, memicu ledakan dan sirene serangan udara di Kyiv.

"Semua kejahatan lama yang dibawa kembali oleh Rusia modern akan dikalahkan sama seperti Nazisme dikalahkan," kata Zelensky dalam pernyataan video sambil berdiri di depan tugu peringatan perang.

Baca juga: Zelensky Kecewa, Kekhawatiran AS terhadap Kyiv Muncul dari Dokumen yang Bocor

"Sama seperti kita menghancurkan kejahatan bersama, kita menghancurkan kejahatan serupa sekarang," tambahnya.

Zelensky berbicara pada peringatan penyerahan Nazi Jerman kepada pasukan sekutu pada 8 Mei 1945, Hari Kemenangan di Eropa. Dia mengatakan telah mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) ke parlemen untuk secara resmi memperingati Perang Dunia II di Ukraina juga pada 8 Mei.

Selama ini Ukraina memperingatinya pada 9 Mei seperti di Rusia dan negara-negara bekas Soviet lainnya. Ini adalah yang terbaru dari serangkaian langkah yang diambil Ukraina dalam beberapa tahun terakhir untuk menjauhkan diri dari Moskow, termasuk dengan mengganti nama jalan dan kota yang dinamai tokoh Soviet.

Baca juga: NATO: Ukraina telah Terima 98% Kendaraan Tempur yang Dijanjikan

Zelensky mengatakan Ukraina juga merencanakan Hari Eropa pada 9 Mei yang mempromosikan perdamaian dan persatuan di benua itu. Uni Eropa menyambut baik langkah tersebut dan mengatakan bahwa ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan mengunjungi Kyiv untuk melakukan pembicaraan dengan Zelenskyy pada Selasa (9/5).

Menjelang kunjungan tersebut, Brussel mengusulkan babak baru sanksi terhadap Rusia. Seorang juru bicara mengatakan langkah-langkah itu akan berupaya mengatasi penghindaran sanksi.

Kremlin bersandar pada retorika Perang Dunia II untuk membenarkan invasinya, dengan mengatakan pada Februari tahun lalu pihaknya meluncurkan perang untuk de-Nazify di Ukraina. Namun pemimpin Ukraina mengatakan Kremlin bertanggung jawab atas agresi dan aneksasi, pendudukan dan deportasi, serta pembunuhan massal dan penyiksaan.

"Semua ini akan dijawab oleh kemenangan kita, kemenangan Ukraina dan dunia bebas," ungkap Zelensky.

Serangan Drone Rusia

Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan Rusia telah meluncurkan hampir 60 drone dalam semalam, 36 di antaranya ke arah ibu kota. Serangan itu melukai lima orang, katanya. Sebuah apartemen rusak akibat puing-puing di distrik Svyatoshynsky.

Vadym, seorang warga berusia 47 tahun di lingkungan itu, mengatakan dia mendengar sirene serangan udara dan bangunan tetangganya yang bergetar ketika puing-puing menghantam. "Kami telah berperang selama setahun. Selalu menakutkan. Tidak seseram di garis depan. Tapi tentu saja menakutkan. Mengerikan bagi anak-anak," katanya kepada AFP.

Dia mengatakan anak-anaknya baru saja tiba untuk berkunjung beberapa jam sebelum serangan itu. Di wilayah selatan Odesa, para pejabat mengatakan serangan Rusia telah menghantam sebuah gudang, menyebabkan satu orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Tentara Rusia juga menargetkan sebuah desa di wilayah selatan Kherson, melukai enam warga sipil termasuk seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun. Di wilayah Donetsk timur, Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah mengerahkan amunisi fosfor di Bakhmut, pusat pertempuran selama beberapa bulan.

Hari Kemenangan, peristiwa penting dalam kalender politik Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin, tetap berlangsung meskipun ada serangkaian serangan sabotase baru-baru ini di negara tersebut. Parade militer di lebih dari dua lusin kota Rusia telah dibatalkan karena masalah keamanan, serta di pusat-pusat yang dikendalikan oleh pasukan Rusia di semenanjung Krimea yang dicaplok.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengumumkan akan mengunjungi Moskow untuk acara Hari Kemenangan meskipun semakin frustrasi di dalam negeri atas peran Rusia dalam kebuntuan Yerevan dengan Azerbaijan. Para pemimpin Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Uzbekistan juga akan menghadiri perayaan di Moskow. Kremlin mengatakan setelah pembicaraan antara Putin dan Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov bahwa Rusia akan memperluas instalasi militernya di sekutu Asia Tengah itu.

(AFP/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat