visitaaponce.com

Ketegangan Tinggi saat Nasionalis Israel Berbaris ke Jerusalem Timur

Ketegangan Tinggi saat Nasionalis Israel Berbaris ke Jerusalem Timur
Demonstran Palestina menghadapi pasukan Israel menyusul protes terhadap perampasan tanah Palestina oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki.(AFP/Jaafar Ashtiyeh.)

PULUHAN ribu nasionalis Israel berbaris ke Kota Tua Jerusalem pada Kamis (19/5) dalam pawai pengibaran bendera tahunan untuk memperingati penaklukan Israel. Ini dilakukan karena ketegangan di perbatasan Gaza tetap tinggi.

Warga Palestina--di Jerusalem timur yang dianeksasi--menutup toko mereka dan dilarang masuk Gerbang Damaskus ke Kota Tua untuk memberi jalan bagi para demonstran. Beberapa di antara demonstran menyerang wartawan dengan batu dan botol. Polisi mengatakan mereka melakukan dua penangkapan atas serangan itu yaitu satu orang dewasa dan satu anak di bawah umur. 

Amerika Serikat, sekutu utama Israel, pada Kamis mengutuk nyanyian rasis para demonstran terhadap orang Arab. Banyak demonstran meneriakkan slogan-slogan anti-Arab.

Baca juga: Warga Palestina Hadapi Pawai Sayap Kanan Israel di Yerusalem Timur

"Amerika Serikat dengan tegas menentang bahasa rasis dalam bentuk apa pun. Kami mengutuk nyanyian kebencian seperti 'Kematian bagi orang Arab' selama pawai hari ini di Jerusalem," tulis juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller di Twitter.

Di Gaza, ribuan orang berkumpul untuk hari bendera tandingan di perbatasan Israel. Banyak dari mereka memegang bendera Palestina. Pasukan Israel menembakkan gas air mata ke arah siapa pun yang mendekati pagar perbatasan. 

Baca juga: Salleh Sabra Warga Palestina ke-119 yang Mati Ditembak Tentara Israel

Sumber keamanan Palestina di Gaza mengatakan penguasa Islam di wilayah itu, Hamas, menembakkan roket peringatan ke laut, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Menjelang pawai Israel, kelompok militan itu mengatakan, "Mengutuk kampanye pendudukan Zionis (Israel) terhadap rakyat Palestina kami di Jerusalem yang diduduki."

Dua tahun lalu, setelah berminggu-minggu kekerasan di Jerusalem dengan puluhan warga Palestina terluka, perang antara Hamas dan Israel meletus selama pawai. 

Berbicara pada Kamis pagi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perayaan diadakan di Jerusalem sebagai peringatan 75 tahun setelah ditetapkan kembali sebagai ibu kota negara Israel yang dilahirkan kembali dan 56 tahun setelah dipersatukan kembali. 

Dua anggota kabinet ekstrem kanannya, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, menghadiri pawai Kamis, salah satu acara yang disebut sebagai Hari Jerusalem. "Hari ini, kami mengatakan kepada Hamas yang mengancam kami, 'Jerusalem adalah milik kami'," kata Ben-Gvir dalam pernyataan. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat