Korban Tewas Sekte Sesat di Kenya Capai Lebih dari 300 Orang
![Korban Tewas Sekte Sesat di Kenya Capai Lebih dari 300 Orang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/571b53487ccb483b308a6f123b4d51c6.jpg)
JUMLAH korban tewas dari kultus kelaparan atau sekte sesat Kenya melebihi 300 orang pada Selasa, (13/6). Pihak berwenang kembali menemukan 19 mayat di sebuah hutan di dekat Kota Malindi, Samudera Hindia, Kenya.
“Korban praktik kelaparan untuk bertemu dengan Yesus Kristus telah melampaui 300 orang setelah 19 mayat baru ditemukan pada hari Selasa," kata seorang pejabat senior Kenya.
Polisi meyakini bahwa sebagian besar mayat yang ditemukan Kota Malindi, milik para pengikut Paul Nthenge Mackenzie, seorang supir taksi yang menjadi pengkhotbah dan telah ditahan polisi sejak pertengahan April lalu.
Baca juga: Dua Pendeta Kenya Hadapi Pengadilan atas Pembantaian Sekte Sesat
Pekan lalu, penyidik memperluas pencarian mereka untuk mencakup wilayah yang lebih luas di wilayah tersebut dan mencoba menghitung lebih banyak korban.
"Jumlah korban tewas kini telah meningkat menjadi 303 orang setelah 19 mayat digali," ujar Komisaris Regional Pantai Gading, Rhoda Onyancha.
Baca juga: PBB Minta Bantuan Internasional untuk Somalia yang Terancam Kelaparan
Pendiri Gereja Good News International yang berusia 50 tahun itu menyerahkan diri pada 14 April setelah polisi yang bertindak berdasarkan informasi yang diterima pertama kali memasuki hutan Shakahola.
"Meskipun kelaparan tampaknya menjadi penyebab utama kematian, beberapa korban termasuk anak-anak, dicekik, dipukuli, atau mati lemas," kata kepala ahli patologi pemerintah Johansen Oduor.
Banyak pertanyaan yang muncul mengenai bagaimana Mackenzie, seorang ayah dari tujuh orang anak, berhasil menghindari penegakan hukum meskipun ia memiliki sejarah ekstremisme dan kasus hukum sebelumnya.
Kisah mengerikan ini telah mengejutkan warga Kenya dan membuat Presiden William Ruto membentuk komisi penyelidikan atas kematian tersebut dan gugus tugas untuk meninjau kembali peraturan yang mengatur badan-badan keagamaan.
Seorang pendeta lain yang dituduh memiliki hubungan dengan Mackenzie dan mayat-mayat yang ditemukan di hutan dibebaskan dengan jaminan pada sidang pengadilan.
Ezekiel Odero, seorang penginjil televisi yang terkenal dan kaya raya, sedang diselidiki atas sejumlah tuduhan termasuk pembunuhan, membantu bunuh diri, penculikan, radikalisasi, kejahatan terhadap kemanusiaan, kekejaman terhadap anak, penipuan, dan pencucian uang.
(AFP/Z-9)
Terkini Lainnya
Pemimpin Aliran Sesat di Kenya Didakwa Bunuh 191 Anak
Ngeri! Korban Ajaran Sesat Sekte Kelaparan di Kenya Bertambah Jadi 403 Orang
Dua Pendeta Kenya Hadapi Pengadilan atas Pembantaian Sekte Sesat
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Krisis Kelaparan di Gaza Meningkat di Tengah Konflik Israel-Hamas
Meresahkan, Kera Endemik Sulawesi Barat Masuk Permukiman Warga
Krisis Kelaparan Ancam 1 Juta Penduduk Gaza
Indonesia Usulkan Pemberian Pangan Bergizi di Global Alliance Against Hunger and Proverty G20
Potret Memilukan Balita di Gaza Meninggal Akibat Kelaparan
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap