visitaaponce.com

10 Usulan Delegasi Indonesia dalam Pertemuan G20-L20 di India

10 Usulan Delegasi Indonesia dalam Pertemuan G20-L20 di India
Delegasi Indonesia dalam forum L20(Ist)

LABOUR 20 atau L-20 Summit yang berlangsung di India sejak Rabu (21/6) hingga Jumat (23/6) merupakan bagian dari G20 yang menjadi ajang puncak pertemuan serikat pekerja. Dalam acara tersebut, para delegasi menyusun Draft Joint Statement L20 dan B20 .

Empat orang Delegasi Indonesia diwakili Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Ganj Nena Wea hadir dalam sidang G20-L20. Delegasi tersebut terdiri William Yani Wea sebagai Ketua Umum Serikat Pekerja IMPPI Jakarta, Hermanto Ahmad sebagai Sekertaris Jenderal DPP KSPSI, Idris Palar Wakil Presiden DPP KSPSI, dan Patricia Pinkan sebagai Deputy General Secretary DPP KSPSI.

William Yani Wea masuk menjadi salah satu team penyusun Draft Joint Statement L20 dan B20. Bahkan pria yang juga kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan bersama empat delegasi dari empat negara terpilih menjadi pendamping sidang untuk draft Joint Statement.

Baca juga: Hadiri Forum G20-L20 di India, Delegasi Indonesia Tekankan Pekerja Migran

“Joint Statement tersebut untuk menjadi masukan kepada 20 Kepala negara yang bergabung dalam G20,” kata William Yani Wea dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/6).

Adapun usulan delegasi Indonesia yang masuk dalam Draft Joint Statement L20 dan B20 itu antara lain:

Baca juga: Indonesia Usung Transformasi L20

1. Semua negara harus menghormati martabat  pekerja migran yang legal maupun ilegal. Salah satu solusinya adalah dengan aparat hukum di negara penerima pekerja migran harus memperhatikan pengaduan dan menghormati martabat pekerja migran.

2. Semua negara harus bekerjasama memberantas mafia Human Trafficking

3. Tidak ada perbedaan skala gaji antara pekerja migran dengan pekerja di negara tersebut.
 
4. Peningkatan proteksi sosial kepada pekerja migran, apalagi pekerja yang terpaksa pergi ke negara penerima tanpa dokumen yang jelas dan dibayar dengan upah murah bahkan menjadi korban perdagangan orang, dan peningkatan kepedulian pemerintah setiap negara sangat dibutuhkan juga, khususnya dari negara anggota G20. 

6. Pelatihan untuk tenaga kerja yang memadai dan apabila terjadi hal yang buruk, perlindungan hukum dapat diberikan secara profesional, sehingga tidak akan ada lagi kasus mengenai pekerja migran tidak diperlakukan secara adil. 

7 Penyetaraan gender  meskipun terlihat seperti kompetisi antara pemimpin dan aktivis lokal dan atau internasional.

8. Jaminan Sosial menjadi sangat penting bagi pekerja. Karena dengan kejadian covid-19 ada banyak pekerja yang makin sulit  hidupnya.

9. Ekonomi sebagai tolak ukur terbesar kehidupan manusia yang dibicarakan agar semua manusia tahu apa tanggung jawabnya untuk melindungi seluruh komponennya.

10. Banyak tenaga kerja yang dirumahkan dan jumlah pengangguran yang terus meningkat secara signifikan dipengaruhi oleh Revolusi Industri 4.0 dan covid-19, oleh karena itu semua negara harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah tersebut. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat