Butuh Rp16 T untuk Perbaiki Dampak Kerusuhan Prancis
![Butuh Rp16 T untuk Perbaiki Dampak Kerusuhan Prancis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/69def15612ef34644fbb960ecfd97dd1.jpg)
PENGUSAHA Prancis menilai kerugian dari kerusuhan selama sepekan terakhir sejak Rabu (28/6) mencapai satu miliar euro atau Rp16, 3 triliun.
Uang itu bisa untuk memulihkan 200 toko yang dijarah, 300 cabang bank dan 250 penjual tembakau yang dirusak. Nilai tersebut di luar 5.000 mobil yang dibakar, kerusakan balai kota, sekolah, dan properti milik negara.
Usai rapat dengan 302 wali kota se-Prancis, Presiden Emmanuel Macron menjelaskan pihaknya akan menerapkan udang-undang darurat. Tujuannya guna mempermudah pembangunan kembali bangunan dan infrastruktur yang terbakar dan rusak dengan memangkas birokrasi.
"Akankah kembali tenang bertahan? Saya akan berhati-hati, tetapi puncak kerusuhan yang kita alami beberapa hari terakhir ini telah berakhir," kata Macron.
Baca juga: Nihil WNI Jadi Korban dan Terlibat Kerusuhan di Prancis
Di sisi lain, masyarakat Prancis juga terkena polarisasi, bersimpati terhadap pelaku penembakan yakni oknum polisi dan korban yaitu Nahel.
Itu terungkap dari dua penggalangan dan masing-masing dilakukan oleh politisi sayap kanan untuk keluarga oknum polisi. Kemudian politisi Prancis sayap kiri yang mencari donasi bagi keluarga Nahel.
Mirisnya, dana yang terkumpul untuk keluarga oknum polisi mencapai Rp22,8 miliar. Sementara donasi bagi keluarga Nahel hanya Rp5,7 miliar.
Baca juga: Polisi Usut Pemicu Kerusuhan di Prancis
Sementara itu Perdana Menteri Elisabeth Borne di parlemen menyarankan pembuatan sanksi hukum bagi perusuh remaja dan orang tua mereka. Dia juga mengatakan bahwa orang tua dari perusuh yang masih di bawah umur harus menerima denda dan diajari soal tanggung jawab.
Pidatonya tidak membahas kebencian yang mendalam terhadap lembaga penegak hukum oleh rakyat miskin kota yang dikenal sebagai banlieues. Mereka didominasi komunitas muslim keturunan Afrika Utara yang kerap menjadi korban rasial dan taktik kekerasan. (France24/Z-6)
Terkini Lainnya
2 Kelompok Jemaat Gereja Tawuran di Cawang, Polisi Turun Tangan
Polresta Tangerang Buru Penyelenggara Konser Musik Yang Ricuh di Tangerang
Kerusuhan Kaledonia Baru: Macron Bergerak Setelah Kerusuhan Mematikan
Situasi di Haiti kian Kacau, Tiongkok Evakuasi 51 Warganya
2 Tewas dan 4 Luka akibat Kerusuhan Penjara di Ekuador
Dede Yusuf: Jangan Sampai Temuan TGIPF Hanya Berupa 'Paper Works' Saja
Polisi Buru Dalang Penipuan Modus Like Video di Kamboja
Pelaku Mutilasi Garut Diduga ODGJ
Suami Bakar Istri di Tangerang Ditangani Polsek Cipondoh
HUT ke-78 Bhayangkara, Jokowi: Polisi Harus Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Polisi Tangkap Seorang Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Korban di Garut
Polisi Kerahkan 2.959 Personel Amankan Pesta Rakyat di Monas saat HUT Bhayangkara
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap