visitaaponce.com

Butuh Rp16 T untuk Perbaiki Dampak Kerusuhan Prancis

Butuh Rp16 T untuk Perbaiki Dampak Kerusuhan Prancis
Mobil hangus terbakar di Alma, Prancis.(AFP/DENIS CHARLET )

PENGUSAHA Prancis menilai kerugian dari kerusuhan selama sepekan terakhir sejak Rabu (28/6) mencapai satu miliar euro atau Rp16, 3 triliun.

Uang itu bisa untuk memulihkan 200 toko yang dijarah, 300 cabang bank dan 250 penjual tembakau yang dirusak. Nilai tersebut di luar 5.000 mobil yang dibakar, kerusakan balai kota, sekolah, dan properti milik negara.

Usai rapat dengan 302 wali kota se-Prancis, Presiden Emmanuel Macron menjelaskan pihaknya akan menerapkan udang-undang darurat. Tujuannya guna mempermudah pembangunan kembali bangunan dan infrastruktur yang terbakar dan rusak dengan memangkas birokrasi.

"Akankah kembali tenang bertahan? Saya akan berhati-hati, tetapi puncak kerusuhan yang kita alami beberapa hari terakhir ini telah berakhir," kata Macron.

Baca juga: Nihil WNI Jadi Korban dan Terlibat Kerusuhan di Prancis

Di sisi lain, masyarakat Prancis juga terkena polarisasi, bersimpati terhadap pelaku penembakan yakni oknum polisi dan korban yaitu Nahel.

Itu terungkap dari dua penggalangan dan masing-masing dilakukan oleh politisi sayap kanan untuk keluarga oknum polisi. Kemudian politisi Prancis sayap kiri yang mencari donasi bagi keluarga Nahel.

Mirisnya, dana yang terkumpul untuk keluarga oknum polisi mencapai Rp22,8 miliar. Sementara donasi bagi keluarga Nahel hanya Rp5,7 miliar.

Baca juga: Polisi Usut Pemicu Kerusuhan di Prancis

Sementara itu Perdana Menteri Elisabeth Borne di parlemen menyarankan pembuatan sanksi hukum bagi perusuh remaja dan orang tua mereka. Dia juga mengatakan bahwa orang tua dari perusuh yang masih di bawah umur harus menerima denda dan diajari soal tanggung jawab.

Pidatonya tidak membahas kebencian yang mendalam terhadap lembaga penegak hukum oleh rakyat miskin kota yang dikenal sebagai banlieues. Mereka didominasi komunitas muslim keturunan Afrika Utara yang kerap menjadi korban rasial dan taktik kekerasan. (France24/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat