Lebih dari 9 Ribu Warga Sipil Tewas saat Perang Ukraina
![Lebih dari 9 Ribu Warga Sipil Tewas saat Perang Ukraina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/8902d17b6ed4b30edfc93e36e6777978.jpg)
MISI Pemantau Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina mengatakan pihaknya mengutuk kerugian yang dialami warga sipil saat perang di Ukraina. Bahkan lebih dari 9.000 warga sipil, termasuk 500 anak-anak, telah terbunuh sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
“Menyesalkan kerugian warga sipil yang menghebohkan akibat perang di Ukraina" dan dapat mengkonfirmasi bahwa 9.000 warga sipil telah terbunuh sejauh ini dalam konflik tersebut,” kata PBB dalam sebuah pernyataan Jumat (7/7).
Misi ini memperingatkan bahwa jumlah korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi daripada jumlah kematian yang telah dikonfirmasi secara resmi.
Baca juga: Ukraina-Rusia Saling Tuding Rencanakan Sabotase
"Hari ini kita menandai tonggak sejarah suram lainnya dalam perang yang terus menimbulkan korban jiwa yang mengerikan bagi warga sipil Ukraina," ujar Noel Calhoun, wakil kepala HRMMU, dalam sebuah pernyataan yang menandai hari ke-500 sejak dimulainya invasi.
Meskipun tahun ini jumlah korban di Ukraina rata-rata lebih rendah daripada tahun 2022, angka tersebut mulai naik lagi pada bulan Mei dan Juni. Pada 27 Juni, 13 warga sipil, termasuk empat anak-anak, terbunuh dalam serangan rudal di Kramatorsk di Ukraina timur.
Sementara jauh dari garis depan di kota Lviv, Ukraina bagian barat, 10 orang tewas dan 37 lainnya terluka dalam serangan rudal pada Kamis pagi. Wali kota setempat mengaku sebagai serangan terbesar terhadap infrastruktur sipil sejak invasi dimulai.
Baca juga: Rudal Rusia di Lviv Tewaskan Empat Orang
PBB mengatakan bahwa serangan tersebut juga merupakan serangan pertama yang terjadi di area yang dilindungi oleh Konvensi Warisan Dunia dan telah merusak bangunan bersejarah.
Misi pemantau PBB di Ukraina juga mencatat bahwa tiga kali lebih banyak warga sipil yang terbunuh dalam 500 hari terakhir dibandingkan dengan delapan tahun permusuhan sebelumnya di Ukraina timur, saat separatis yang didukung Rusia merebut Krimea dan daerah lainnya.
Rusia secara teratur membombardir Ukraina dengan serangan udara, termasuk tembakan artileri dan rudal tanpa pandang bulu yang sangat mematikan bagi warga sipil. Rusia juga telah menyerang infrastruktur sipil dan jalur pasokan, membuat warga sipil kehilangan listrik dan air.
Kota Bucha dan Mariupol menjadi pembahasan atas kekejaman Rusia tahun lalu, setelah laporan dan gambar-gambar pembantaian di sana mengejutkan dunia dan memicu tuduhan kejahatan perang dan bahkan genosida.
(Aljazeera/Z-9)
Terkini Lainnya
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Zelensky Tolak Usulan Gencatan Senjata dari Prabowo Subianto
AS Nilai Perlu Lebih Banyak Sanksi untuk Rusia
Ukraina Berupaya Tahan Serangan Rusia di Lyptsi
Pasukan Rusia Tangkap Warga Sipil di Vovchansk, Ukraina
Kharkiv Diserang, Zelensky Mengadu ke Biden
Bom Luncur Rusia Pengubah Serangan di Ukraina
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap