Rudal Rusia di Lviv Tewaskan Empat Orang
![Rudal Rusia di Lviv Tewaskan Empat Orang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/ec4cfb6d05ffd02caf3ba0f56ce745a0.jpg)
SERANGAN rudal Rusia di sebuah blok apartemen di Lviv, Ukraina, Kamis (6/7), menewaskan empat orang. Aksi ini merupakan serangan terbesar terhadap infrastruktur sipil di kota itu sejak invasi Rusia ke negara itu dimulai.
Rusia menggempur Lviv dengan rudal, artileri, dan pesawat tak berawak atau drone. Kota ini berada ratusan kilometer dari garis depan dan dekat perbatasan Polandia.
"Sebuah gedung apartemen rusak akibat serangan rudal Rusia. Lantai 3 dan 4 di dua bagian rumah hancur. Pada pukul 07:00, empat orang tewas, sembilan luka-luka,” ungkap Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko di Telegram.
Tim penyelamat bekerja untuk menjangkau mereka yang masih terjebak di bawah reruntuhan, katanya. Lebih dari 50 apartemen telah hancur dan sebuah asrama di Universitas Politeknik Lviv telah rusak.
Baca juga: Rusia Tuduh Barat Dalangi Serangan Drone Ukraina
"Ini adalah serangan terbesar terhadap infrastruktur sipil Lviv sejak awal invasi Rusia,” ucap Wali Kota Lviv Andriy Sadovyi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan serangan ini akan dibalas oleh pasukannya. "Pasti akan ada tanggapan terhadap musuh. Yang nyata,” ucap Zelensky.
Serangan Udara Rusia
Sebelumya gubernur regional Maksym Kozytski mengatakan beberapa rudal bergerak ke arah wilayah barat, mengutip Komando Angkatan Udara Ukraina. Kozytski menjelaskan sebuah bangunan bertingkat dengan sebagian lantai atasnya hancur.
Baca juga: Pertahanan Udara Ukraina Rapuh, Zelensky Minta Bantuan Barat
“Layanan darurat berada di tempat kejadian dan tim penyelamat memilah-milah puing-puing. Sampai sekarang, puing-puing sedang dibongkar. Kami melakukan segala yang mungkin untuk menyelamatkan orang,” tambahnya.
Pada 20 Juni, Lviv dilanda serangan pesawat tak berawak Rusia di Kyiv dan kota-kota lain. Ukraina baru-baru ini memperkuat sistem pertahanan udaranya dengan senjata yang dipasok Barat dan jumlah rudal dan drone Rusia yang menerobos telah berkurang.
Namun Juru Bicara Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat mengatakan bahwa sistem yang baru dipasok masih belum cukup untuk mencakup seluruh negara. Lambatnya pengiriman senjata ke Ukraina menunda serangan balasan yang direncanakan Kyiv, memungkinkan Rusia untuk memperkuat pertahanannya di daerah-daerah yang diduduki, kata Zelensky.
"Serangan balasan kami yang lambat terjadi karena kesulitan tertentu di medan perang. Semuanya ditambang di sana," pungkasnya.
(AFP/Z-9)
Terkini Lainnya
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Zelensky Tolak Usulan Gencatan Senjata dari Prabowo Subianto
AS Nilai Perlu Lebih Banyak Sanksi untuk Rusia
Ukraina Berupaya Tahan Serangan Rusia di Lyptsi
Pasukan Rusia Tangkap Warga Sipil di Vovchansk, Ukraina
Kharkiv Diserang, Zelensky Mengadu ke Biden
Bom Luncur Rusia Pengubah Serangan di Ukraina
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap