visitaaponce.com

Indonesia Ajak Jepang Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik di ASEAN

Indonesia Ajak Jepang Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik di ASEAN
Delegasi jepang dalam ASEAN-Japan Post Ministerial Conference (PMC) di Jakarta(Dok. Kemenlu)

ASEAN mengajak Jepang untuk bekerja sama mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Terdapat dua cara untuk mewujudkannya dalam waktu dekat.

“Pertama, pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di negara ASEAN. Kita telah sering membahas hal ini. Sekarang saatnya untuk mewujudkan rencana tersebut menjadi kenyataan. ASEAN dan Jepang akan sama-sama diuntungkan dengan kolaborasi ini," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan ASEAN-Japan Post Ministerial Conference (PMC) di Jakarta, Kamis (13/7).

Menurut dia Jepang sedang bertransisi menuju 100% kendaraan listrik pada 2035 dan ingin menjadi pemimpin di industri kendaraan listrik. ASEAN adalah mitra yang tepat bagi Jepang untuk pengembangan baterai kendaraan listrik.

Baca juga : Australia Merasa Dekat dengan ASEAN

“Jepang dapat mendukung kerja sama ini, termasuk melalui Green Innovation Fund. Ekosistem EV tidak hanya akan membawa kemakmuran di kawasan, namun juga membawa kita selangkah lebih dekat menuju masyarakat bebas karbon," ujar Retno.

Kedua, kerja sama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. Indonesia percaya, Jepang juga menginginkan kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan makmur.

Baca juga : Selandia Baru Mitra Penting ASEAN Jaga Stabilitas Indo-Pasifik

“Kami menginginkan arsitektur regional yang inklusif, di mana seluruh negara dapat merasa aman. Hanya dengan begitu kita dapat fokus menjadikan kawasan kita sebagai pusat pertumbuhan," kata Retno.

Peringatan 50 tahun hubungan ASEAN-Jepang tahun ini menjadi momentum untuk memperkokoh kerja sama. Di bidang ekonomi, pertemuan menyambut baik ASEAN Japan Economic Co-Creation Vision guna mendorong berbagai kerja sama di bidang ekonomi digital, pembiayaan inovatif untuk infrastruktur, ekonomi hijau untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dukungan UMKM, dan penguatan rantai pasok global.

Pertemuan ini juga mengangkat pentingnya identifikasi kerja sama strategis lainnya, termasuk di bidang transisi energi sains teknologi, kerja sama kebudayaan dan pariwisata serta pemuda. 

di bidang kesehatan, pertemuan mendorong implementasi pendirian Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN. Jepang siap mendukung ASEAN yang lebih resilien, termasuk melalui inisiatif AZEC (Asia Zero Emission Community) dan pembangunan infrastruktur yang berkualitas.

Sementara bidang keamanan, pertemuan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan melalui penghormatan terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB. Ditekankan pula pentingnya kerja sama mengatasi isu-isu keamanan non-tradisional seperti keamanan siber.

Pada kesempatan sama Jepang berkomitmen untuk terus mendukung sentralitas ASEAN, termasuk melalui implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Jepang menyampaikan komitmen pendanaan sebesar US$100 juta untuk mendukung implementasi AOIP.

Pertemuan menyepakati peningkatan kemitraan ASEAN-Jepang dari Kemitraan Strategi menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif yang akan diumumkan pada KTT ke-26 ASEAN-Jepang di Jakarta September mendatang. 

Menlu Jepang juga mengundang Para Pemimpin ASEAN untuk hadir pada ASEAN–Japan Commemorative Summit di Tokyo pada 16-18 Desember 2023, yang akan mengadopsi dokumen Visi Masa Depan ASEAN- Jepang. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat