Amerika Tidak Jadikan Papua Nugini Pangkalan Permanen
![Amerika Tidak Jadikan Papua Nugini Pangkalan Permanen](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/233998e661abe0edfe36bc356e28a786.jpg)
MENTERI Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan bahwa pihaknya tidak sedang mencari pangkalan permanen di Papua Nugini (PNG). Meskipun ia mengumumkan pengerahan kapal penjaga pantai AS ke negara Pasifik tersebut.
"Saya hanya ingin memperjelas: Kami tidak mencari pangkalan permanen di PNG," kata Austin dalam konferensi pers di Port Moresby setelah pertemuan dengan Perdana Menteri James Marape pada Kamis (27/7).
Kunjungan Austin menjadikannya sebagai petinggi Pentagon pertama yang mengunjungi negara ini dan datang ketika AS berusaha untuk meningkatkan potensi militernya di wilayah ini di tengah persaingan ketat dengan Tiongkok.
Baca juga : Kepung Tiongkok, AS Diizinkan Gunakan Pangkalan Militer Papua Nugini
PNG dan AS menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan pada bulan Mei dan menetapkan kerangka kerja bagi Washington dengan memperbarui kebijakan pelabuhan dan bandara negara itu untuk penggunaan militer dan sipil.
Teks perjanjian tersebut menunjukkan bahwa perjanjian itu memungkinkan penempatan pasukan dan peralatan AS di PNG, dan mencakup pangkalan angkatan laut Lombrum yang sedang dikembangkan oleh Australia dan AS.
Baca juga : Para Diplomat AS akan Adakan Pertemuan Langsung dengan Kelompok Taliban
Dia mengatakan bahwa kedua negara memperdalam hubungan pertahanan yang sudah ada dan akan memodernisasi kekuatan pertahanan PNG serta meningkatkan interoperabilitas.
"Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa kami memperkuat kemampuan PNG untuk mempertahankan diri dan melindungi kepentingannya," tambahnya.
Dalam upaya untuk meningkatkan hubungan, sebuah kapal cutter penjaga pantai AS akan mengunjungi PNG pada bulan Agustus.
Pengerahan kapal tersebut, katanya, akan membantu negara itu menghentikan penjarahan sumber daya lautnya yang dilindungi dengan ketat, menghentikan kegiatan seperti penangkapan ikan ilegal dan perdagangan manusia.
Perjanjian pertahanan itu muncul ketika AS dan sekutunya berusaha untuk mencegah negara-negara kepulauan Pasifik dalam membentuk hubungan keamanan dengan Tiongkok. Kondisi ini menjadi sebuah kekhawatiran yang meningkat di tengah ketegangan atas Taiwan, dan setelah Beijing menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon.
Marape mengatakan bahwa kerja sama pertahanan dengan AS akan membangun kemampuan PNG dan bukan untuk persiapan perang. "AS tidak membutuhkan tanah PNG sebagai landasan peluncuran," katanya kepada wartawan dalam menanggapi pertanyaan.
"Mereka memiliki pangkalan di Filipina, di Korea, di tempat lain, yang lebih dekat dengan Tiongkok," tambahnya.
Parlemen PNG belum meratifikasi kesepakatan tersebut, namun perjanjian itu telah dipertanyakan oleh beberapa politisi partai oposisi yang khawatir akan membuat marah mitra dagang utama mereka, Tiongkok. Marape mengatakan bahwa pemerintahnya memprioritaskan diplomasi.
"Di Pasifik, kami tidak berbicara tentang perang, kami berbicara tentang perdamaian, toleransi, dan tentu saja, mempromosikan nilai-nilai demokrasi, kekristenan, dan hidup rukun satu sama lain. Amerika Serikat selalu menunjukkan karakter tersebut dalam jejak global mereka," pungkasnya. (Aljazeera/Z-4)
Terkini Lainnya
Longsor Papua Nugini: Lebih dari 2.000 Orang Dikhawatirkan Tertimbun Hidup-hidup
Korban Tewas akibat Tanah Longsor Papua Nugini Lampaui 2.000 Orang
Longsor Papua Nugini, Medan Berat dan Terpencil Hambat Distribusi Bantuan
Tanah Longsor Papua Nugini: Upaya Penyelamatan dan Kerusakan yang Luas
3 Jenazah Ditemukan Setelah Tanah Longsor di Papua Nugini
Tewaskan 670 Orang, Tak Ada WNI Terdampak Tanah Longsor di Papua Nugini
Di tengah Ketegangan Israel-Iran, Pangkalan Militer di Irak Meledak, Seorang Tewas
Sumber Keamanan Ungkap 'Pemboman' Hantam Pangkalan Militer Irak
Militan Dukungan Iran Serang Pangkalan Koalisi AS di Irak
Hizbullah Ledakkan Markas Militer Israel di Libanon Utara
Israel Bunuh Komandan Hizbullah yang Hancurkan Pangkalan Militernya
Filipina Izinkan Pasukan AS Tempati Empat Pangkalan Militer
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap