visitaaponce.com

Topan Mendekat, Jambore Pramuka di Korea Selatan Dipercepat

Topan Mendekat, Jambore Pramuka di Korea Selatan Dipercepat
Bendera peserta Jambore Pramuka Dunia di Buan, provinsi Jeolla Utara pada 5 Agustus 2023.(ANTHONY WALLACE/AFP )

JAMBORE Pramuka Dunia di Korea Selatan (Korsel) akan berakhir lebih awal karena ancaman topan. Hal ini dipastikan oleh penyelenggara pada Senin (7/8).

Mereka juga menyerukan pemerintah untuk segera membantu upaya memulangkan puluhan ribuan pesertanya. Sekitar 43 ribu orang bergabung dengan jambore yang dimulai di provinsi Jeolla Utara pekan lalu.

Tetapi gelombang panas yang ekstrem menyebabkan ratusan pengintai jatuh sakit, memaksa Seoul untuk mengerahkan dokter militer, menawarkan bus berpendingin udara, dan berjanji akan melakukan upaya habis-habisan untuk menyelamatkan peristiwa.

Baca juga: Menlu: Belum Ada Rencana Memulangkan Delegasi Peserta Jambore di Korea

Kelompok pramuka Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengundurkan diri pada akhir pekan. Alasannya kekhawatiran atas cuaca ekstrem, bahkan saat penyelenggara mengatakan jambore akan dilanjutkan. Tetapi dengan ramalan topan yang akan melanda sebagian besar Korea Selatan, termasuk tempat perkemahan, maka Jambore terpaksa diakhiri lebih awal.

"Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia menerima konfirmasi pagi ini dari Pemerintah Republik Korea bahwa karena dampak yang diperkirakan dari Topan Khanun. Keberangkatan awal akan direncanakan untuk semua peserta," kata badan pramuka dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.

Baca juga: Panas Ekstrem, Jokowi Diminta Pulangkan Kontingen RI dari Jambore Dunia

Mereka mendesak pemerintah Korea Selatan untuk menyediakan semua sumber daya dan dukungan yang diperlukan bagi para peserta selama mereka tinggal dan sampai mereka kembali ke negara asal. Namun tidak ada rincian yang diberikan di mana para peserta akan tinggal sampai mereka kembali ke rumah.

Kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan Presiden Yoon Suk Yeol diberi pengarahan tentang rencana darurat untuk Jambore saat topan mendekat. Ini mengisyaratkan bahwa peserta jambore dapat pindah ke Seoul selama sisa masa tinggal mereka.

"Dengan rencana darurat, artinya akomodasi pramuka dan jadwal yang tersisa dapat dipindahkan ke wilayah metropolitan termasuk Seoul," ucap kantor Yoon dalam sebuah pernyataan.

Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa semua kegiatan sore telah dibatalkan dan para peserta akan mulai meninggalkan perkemahan mulai Selasa pagi.

 

Aib Nasional

Korea Selatan minggu lalu mengeluarkan peringatan cuaca panas tingkat tertinggi. Keluarnya anggota pramuka Inggris, Amerika, dan lainnya merupakan kemunduran yang signifikan bagi pemerintah Korea Selatan. Sebelumnya Yoon menyerukan rapat kabinet darurat dan memobilisasi bantuan.

Kantor kepresidenan menyetujui pengeluaran 6,9 miliar won untuk mendukung jambore, dan Yoon berbicara dengan penyelenggara kamp. Dia mendesak mereka untuk menawarkan lebih banyak program pariwisata kepada para pramuka.

Perdana Menteri Han Duck-soo mengatakan bahwa penyelenggara akan membuat dan menjalankan program tur yang menampilkan industri, budaya, sejarah, dan alam Korea Selatan. Media lokal menggambarkan situasi tersebut sebagai aib nasional, mengingat negara harus mempersiapkan waktu untuk acara tersebut, yang terjadi setiap empat tahun sekali. (AFP/Cah/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat