Kontingen Merah Putih di Jambore Pramuka Dunia Dievakuasi ke Seoul
![Kontingen Merah Putih di Jambore Pramuka Dunia Dievakuasi ke Seoul](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/4a23d07c2f29fd2df6b487f2812697a9.jpg)
PARA peserta Jambore Pramuka Dunia dari Indonesia direncanakan bakal dievakuasi ke Seoul Selasa (8/8) pagi. Mereka sudah mengepak barangnya masing-masing sejak pukul 06.00 waktu Korea Selatan.
Evakuasi dilakukan untuk menghindari amukan topan Khanun yang diperkirakan akan melanda area Bumi Perkemahan Sae Man-Geum pada Rabu dan Kamis (9-10/8).
Salah satu pembina kontingen Indonesia, Azi Maulana, mengatakan peserta dari negara lain juga telah melakukan hal yang sama.
Azi merupakan pembina dari SMAIT Ummul Quro, Bogor, Jawa Barat. Dia membina 18 peserta dari SMAIT Ummul Quro dan ditemani 3 pembina dari sekolah lain yang mendampingi 40 peserta. "Yuk semangat, semangat packing. Kita evakuasi, sementara makanan masih berlimpah. Jeruk, pisang, biskuit," kata Azi dalam video yang diterima Media Indonesia.
Dalam video kirimannya, anak-anak tengah sibuk dan saling membahu membongkar dan merapikan tenda-tenda yang didominasi warna merah muda dan biru langit.
Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia di Bumi Perkemahan Sae Man-Geum, Korea Selatan, merapikan tenda, Selasa (8/8).
Baca juga: Cerita Peserta Jambore di Korsel: Suhu 40 Derajat, Sejumlah Agenda Jambore Dunia Korsel Ditiadakan
Persiapan untuk evakuasi sebetulnya sudah dilakukan sejak semalam sebelum anak-anak beristirahat tidur. Mereka sudah mengemas barang-barang pribadinya. Hanya barang-barang bersama seperti alat memasak dan tenda yang di bereskan pagi sebelum ke Seoul.
"Insyaallah kita sudah siap. Alhamdulillah terkait fisik dan mental anak-anak kita masih oke. Jika tidak ada gejala alam angin topan, anak-anak masih sanggup ikut kegiatan sampai selesai," tuturnya.
Nailah al Farafisha Alysa Journalist, 14, siswa Ummul Quro mengatakan sesaat setelah diumumkan jadwal evakuasi, dirinya langsung merapikan barang-barangnya.
Sebelumnya, Berthold Sinaulan, Waka Kwarnas/Kakom Kehumasan & Informatika melalui siaran persnya yang diterima Media Indonesia, mengatakan bahwa Selasa pagi akan dimulai pemindahan besar-besaran.
Dalam siaran pers itu juga disebutkan persiapan pemindahan 39.000 peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 dari Bumi Perkemahan Sae Man-Geum sudah dilakukan sejak Senin (7/8).
Seluruh proses pemindahan diatur oleh Pemerintah Korea Selatan untuk memindahkan peserta yang masih ada dari 155 negara ke tempat yang lebih aman di Seoul dan sekitarnya. Pemindahan akan dilakukan dengan mengerahkan sekitar 1.000 bus yang mulai pukul 08.00 waktu Korea, dan diperkirakan akan selesai dalam waktu 14 jam.
Baca juga: Menpora Semangati Pelajar Indonesia di Jambore Pramuka Dunia
Untuk pergerakan pemindahan akan didahulukan peserta didik, dan dilanjutkan pemindahan orang-orang dewasa yang tergabung dalam Jambore, baik sebagai Contingent Management Team maupun International Service Team.
Sementara itu, KBRI Seoul juga menyiapkan beberapa mahasiswa Indonesia yang bisa berbahasa Korea untuk membantu komunikasi antara para peserta didik dengan pihak-pihak terkait di setiap lokasi pemindahan peserta Indonesia.
Pimpinan Kontingen Gerakan Pramuka, Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi, memastikan untuk mengarahkan para unit Leader (pembina pasukan) Indonesia agar 1.569 peserta Indonesia bisa dipindahkan sesuai jadwal masing-masing.
Di situ juga dijrlaskan bahwa saat ini, kondisi peserta Indonesia semua dalam keadaan aman dan tetap bersemangat. Bahkan masih tampil pada pertunjukan kesenian di panggung utama Jambore pada Senin malam bersama hanya 15 negara lain yang lolos seleksi untuk tampil di panggung utama Jambore.
Setelah dipindahkan, para peserta masih akan mengikuti beberapa acara Jambore dan mendapat konsumsi sebagaimana dijadwalkan.
Penutupan Jambore direncanakan tetap dilakukan pada Jumat (11/8) dan kontingen Indonesia akan kembali ke Tanah Air mulai keesokan harinya secara bertahap hingga Senin (14/8). (Z-6)
Terkini Lainnya
Badan Wakaf Pesantren Wajibkan Pramuka di Pesantren Gontor
Gerakan Pramuka Harus Tetap Jadi Ekskul Wajib
Kwartir Nasional Kampanyekan Gerakan Media Sahabat Pramuka
Sako Pramuka Ma’arif NU: Integrasi Kepanduan dengan Nilai Nasionalisme dan Keagamaan
Pramuka masih Tunggu Surat Balasan dari Presiden dan Mendikbud-Ristek
Kekecewaan Kwarnas Polemik Pramuka tidak Direspon Kemendikbud-Ristek
BKPM: Indonesia Negara Pertama Bangun Ekosistem Baterai Mobil Terintegrasi
Moon Ga Young Teken Kontrak dengan Agensi Baru
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
BRIN-Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRI di Indonesia
Nihil WNI Jadi Korban Tabrak Massal di Korea Selatan
Amerika Serikat Kecam Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap