Prancis Akan Melarang Mengenakan Abaya di Sekolah
![Prancis Akan Melarang Mengenakan Abaya di Sekolah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/3133a9f21a54ea4209649e85ab903e3e.jpg)
OTORITAS Prancis akan melarang penggunaan pakaian abaya yang sering dikenakan oleh beberapa perempuan Muslim di lingkungan sekolah. Pernyataan ini disampaikan menteri pendidikan pada hari Minggu, dengan argumen pakaian tersebut melanggar prinsip ketat sekulerisme yang berlaku di Prancis dalam konteks pendidikan.
"Mengenakan abaya di sekolah tidak akan lagi diizinkan," tegas Menteri Pendidikan, Gabriel Attal, dalam wawancara dengan stasiun televisi TF1. Ia menyatakan akan ada aturan yang jelas di tingkat nasional yang akan disampaikan kepada para kepala sekolah menjelang dimulainya kembali proses belajar-mengajar di seluruh negeri pada 4 September.
Langkah ini diambil setelah berbulan-bulan perdebatan mengenai penggunaan abaya di sekolah-sekolah Prancis. Pemerintah telah lama melarang penggunaan jilbab Islam oleh perempuan di lingkungan sekolah.
Baca juga: Ivan Gunawan Pilih Motif Kerajaan Majapahit di Front Row Paris 2023
Kelompok politik sayap kanan dan kanan jauh telah mendorong penerapan larangan ini. Sedangkan kelompok sayap kiri berpendapat tindakan ini dapat merampas hak-hak sipil individu.
Dilaporkan penggunaan abaya di sekolah semakin meningkat dan terdapat ketegangan di kalangan guru dan orangtua mengenai isu ini. "Sekulerisme berarti kebebasan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan," kata Attal.
Baca juga: Kanada Bungkam Prancis di Laga Perdana FIBA World Cup 2023
Ia menggambarkan abaya sebagai tindakan keagamaan yang bertujuan menguji sejauh mana negara menjunjung tinggi prinsip sekulerisme di lingkungan sekolah, yang seharusnya menjadi tempat suci sekuler.
"Ketika memasuki ruang kelas, tidak seharusnya kita dapat mengidentifikasi agama siswa dari penampilan mereka," tegasnya.
Sejak Maret 2004, undang-undang di Prancis melarang "penggunaan tanda atau pakaian yang secara terang-terangan menunjukkan afiliasi keagamaan" di sekolah. Ini mencakup penggunaan salib besar, topi kippah Yahudi, dan jilbab Islam.
Berbeda dengan jilbab, abaya – pakaian panjang longgar yang dikenakan sebagai bentuk pemenuhan ajaran Islam tentang berpakaian sederhana – belum memiliki larangan khusus hingga saat ini.
Namun, kementerian pendidikan telah mengeluarkan pedoman pada November tahun lalu yang menggambarkan abaya sebagai salah satu dari sekelompok pakaian yang dapat dilarang jika dikenakan dengan cara yang jelas menunjukkan afiliasi keagamaan. Panduan ini juga mencantumkan bandana dan rok panjang dalam kategori yang sama.
Reaksi bervariasi terhadap langkah ini. Beberapa serikat kepala sekolah menyambut positif pengumuman ini, sementara sebagian kalangan politik sayap kanan dan kanan jauh juga merespon positif.
Namun, sebagian kalangan sayap kiri mengkritik langkah ini sebagai pemantauan terhadap pakaian dan menganggapnya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar nilai sekulerisme Prancis. Mereka berpendapat langkah ini mencerminkan penolakan pemerintah terhadap komunitas Muslim.
Pembahasan ini semakin intens setelah seorang pengungsi Chechnya yang radikal membunuh guru Samuel Paty pada 2020. Guru tersebut telah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di dekat sekolahnya di pinggiran Paris.
Pengumuman ini merupakan langkah pertama yang signifikan oleh Gabriel Attal, 34, sejak dia diberikan tanggung jawab mengurus portofolio pendidikan yang sangat kontroversial. Bersama dengan Menteri Dalam Negeri, Gerald Darmanin, Attal dianggap sebagai sosok yang berpotensi berperan penting di masa depan setelah Emmanuel Macron turun dari jabatan pada 2027. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Renovasi SDN Roboh di Sawangan Depok Ditunda hingga 2025
Tingkatkan Kualitas, Sekolah di Batam Sediakan Ujian Sertifikasi Cambridge
Ajak Anak Liburan Sekolah Ke Pantai, Waspada Angin dan Ombak
Orangtua Diingatkan Isi Liburan Anak dengan Aktivitas Riil
Gerakan Sekolah Sehat Tingkatkan Edukasi Sampah Plastik
Kolaborasi Edukasi Meningkatkan Kesadaran Gigi dan Mulut
Rupiah Merosot, MAP Bakal Sesuaikan Harga Jual Ritel
Penjualan Eceran Tumbuh Positif di April 2024
Irresistible Bazaar ke-24 Kembali Digelar Secara Offline di Jakarta
Peringati Hari Bumi, Aeon Mall Donasikan Pakaian dan Buku
NBA dan MAP Active Jalin Kemitraan Merchandising Jangka Panjang di Indonesia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap