visitaaponce.com

Bergantung pada Laut, Panama Keluhkan Perubahan Iklim

Bergantung pada Laut, Panama Keluhkan Perubahan Iklim
Presiden Panama Laurentino Cortizo(AFP/ANGELA WEISS )

TINGKAT permukaan air yang rendah akibat kekeringan menyebabkan kemacetan di Terusan Panama. Presiden negara tersebut, Laurentino Cortizo, menyoroti dampak perubahan iklim terhadap saluran air dunia.

“Panama adalah jembatan dunia. Ini adalah persimpangan jalan di pusat benua Amerika tempat semua jalan bertemu, berkat konektivitas maritim kita yang luar biasa,” ujarnya di Sidang Umum PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (19/9).

Cortizo menambahkan krisis iklim adalah bom waktu dan waktu hampir habis bagi semua manusia. Dia mengatakan negaranya telah menyaksikan kasus pertama perpindahan iklim ketika harus merelokasi penduduk pulau Gardi Sugdub karena naiknya permukaan air laut.

Baca juga: Terusan Panama Dilanda Kekeringan

Namun, awal tahun ini, Human Rights Watch memperingatkan penundaan telah menghambat upaya relokasi, sehingga merugikan masyarakat adat. 

Seruan Panama itu disambut Mozambik dengan meminta anggota PBB untuk berkomitmen kembali pada solidaritas global.

Presiden Mozambik Filipe Jacinto Nyusi mengatakan tema debat umum tahun ini menunjukkan alasan mengapa negara-negara anggota PBB gagal mencapai tujuan agenda 2030. Agenda tersebut bertujuan mengentaskan kemiskinan dan mengatasi permasalahan mendesak lainnya seperti perubahan iklim.

Baca juga: Minta Bantuan Lewat Medsos, Penyintas Kecelakaan Helikopter di Hutan Panama Berhasil Diselamatkan

"Tema Debat Umum tahun ini adalah membangun kembali kepercayaan dan menghidupkan kembali solidaritas global. Penyebab utama tidak berhasilnya agenda ini adalah tidak adanya kepercayaan dan solidaritas antara mereka yang mempunyai banyak dan mereka yang memiliki sedikit atau hampir tidak punya sama sekali,” kata Nyusi di Debat Umum PBB.

“Bahkan di antara mereka yang memiliki banyak hal, alih-alih membangun kepercayaan dan solidaritas, mereka malah menghabiskan sumber daya mereka untuk berinvestasi dalam persaingan,” pungkasnya. (Aljazeera/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat