visitaaponce.com

Ratusan Prajurit Grup Wagner Kembali ke Ukraina

Ratusan Prajurit Grup Wagner Kembali ke Ukraina
Juru Bicara Komando Militer Timur Ukraina Serhiy Cherevatyi mengungkapkan kehadiran raturan prajurit Grup Wagner di Ukraina.(AFP)

RATUSAN anggota kelompok tentara bayaran swasta Rusia, Grup Wagner, telah kembali ke medan perang di Ukraina. Tetapi Kyiv mengklaim keberadaan mereka belum memperkuat serangan Rusia.

Prajurit Grup Wagner memainkan peran penting dalam perebutan kota Bakhmut di bagian timur Rusia pada Mei. Namun meninggalkan Ukraina setelah pemberontakan singkat pada Juni.

Sejak pemimpinnya, Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat pada 23 Agustus, Kremlin berupaya untuk menempatkan kelompok tersebut di bawah kendali kementerian pertahanan. Blogger militer Rusia melaporkan beberapa pejuang Wagner telah kembali ke Ukraina.

Baca juga: Inggris akan Menyatakan Wagner Group Sebagai Organisasi Teroris

“Kami telah mencatat kehadiran maksimal beberapa ratus pejuang bekas PMC (perusahaan militer swasta) Wagner,” kata Juru Bicara Komando Militer Timur Ukraina Serhiy Cherevatyi.

Ia menambahkan, pesawat tempur Wagner tersebar di berbagai tempat, bukan merupakan satu kesatuan, dan tidak menimbulkan dampak berarti. "Mereka bukan merupakan kekuatan yang integral, sistematis, dan terorganisir. Seperti yang mereka katakan permainan berakhir. Ini adalah sisa-sisa yang menyedihkan, tidak ada hal baik yang menanti mereka di sini,” pungkasnya.

Baca juga: AS Jadikan Ukraina Laboratorium Pengembangan Persenjataan

Selain itu parlemen Bulgaria memutuskan untuk mengirim sistem rudal pertahanan udara era Soviet yang sudah tua ke Ukraina. Sejumlah sistem rudal permukaan-ke-udara S-300 yang dirahasiakan yang menurut Bulgaria tidak dapat diperbaiki akan dikirim ke Ukraina.

Kepala Pertahanan Bulgaria Laksamana Emil Evtimov mengatakan rudal-rudal tersebut diperkirakan berusia lebih dari 30 tahun. Beberapa bahkan berbahaya untuk disimpan karena belum lulus uji pemeliharaan.

“Ini adalah rudal-rudal cacat yang Bulgaria tidak dapat memperbaikinya, namun bisa digunakan untuk pertahanan udara Ukraina,” kata Ketua Komite Pertahanan Parlemen Bulgaria Hristo Gadjev.

Amunisi untuk senjata kecil dari persediaan polisi juga akan dikirim ke Ukraina, menurut keputusan tersebut yang diputuskan dalam sesi tertutup setelah perdebatan sengit. Bulgaria secara historis dan budaya masih sangat dekat dengan Moskow dan sangat terpecah dalam pengiriman bantuan ke Ukraina. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat