visitaaponce.com

Narkolepsi, Kanker, dan Vaksin mRNA dalam Persaingan Nobel Kedokteran

Narkolepsi, Kanker, dan Vaksin mRNA dalam Persaingan Nobel Kedokteran
Penelitian tentang narkolepsi, kanker, dan pengembangan vaksin mRNA diprediksi akan meramaikan persaingan memperebutkan Nobel kedokteran.(AFP)

HADIAH Nobel Kedokteran tahun ini bisa jatuh kepada penelitian tentang narkolepsi dan penemuan orexin, neuropeptida yang membantu mengatur tidur. Selain itu, penelitian yang berperan dalam pengembangan vaksin mRNA pertama untuk melawan Covid-19 juga menjadi salah satu kandidat. 

Tak hanya itu, penelitian yang mengungkap cara menghentikan gen kanker KRAS yang menjadi penyebab banyak kanker, seperti kanker paru-paru, usus, dan pankreas, juga menjadi pesaing kuat.

Tidak ada frontrunner yang jelas untuk Nobel Perdamaian tahun ini, yang membuat pengumuman penerima hadiah Nobel menjadi penuh antisipasi.

Baca juga: Peraih Nobel Perdamaian Asal Filipina Bebas dari Jeratan Hukum

Pengumuman Nobel Kedokteran akan dilakukan pertama kali pada Senin waktu setempat, diikuti penghargaan fisika pada Selasa, kimia pada Rabu, dan sastra pada Kamis. Nobel Perdamaian, penghargaan Nobel yang paling dinantikan, akan diumumkan pada Jumat, diikuti oleh Penghargaan Ekonomi pada tanggal 9 Oktober.

Sejak pertama kali diberikan pada 1901, penghargaan Nobel diciptakan penemu dan dermawan Swedia, Alfred Nobel. Dalam wasiatnya tahun 1895 untuk memperingati mereka yang telah menghasilkan manfaat terbesar bagi umat manusia.

Baca juga: Rusia Cap Jurnalis Pemenang Nobel Dmitry Muratov Sebagai Agen Asing

Nobel Kedokteran selama bertahun-tahun telah memberikan penghargaan kepada penemuan-penemuan bersejarah seperti sinar-X, penisilin, insulin, dan DNA, tetapi juga beberapa penghargaan kontroversial. Pengumuman pemenang tahun ini sangat dinantikan oleh komunitas ilmiah dan peneliti di seluruh dunia. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat