visitaaponce.com

Ribuan Militer El Salvador Kepung Dua Kota untuk Tekan Aktivitas Gengster

Ribuan Militer El Salvador Kepung Dua Kota untuk Tekan Aktivitas Gengster
Total 4ribu tentara diturunkan di beberapa titik di Apopa dan Soyapango guna menekan aktivitas kelompok gengster yang meresahkan.(AFP)

SEKITAR 4.000 tentara dan polisi menggunakan senapan, helm, dan rompi antipeluru mengepung dua kota di El Salvador pada Rabu (11/10). Operasi ini bertujuan untuk menekan kelompok aktivitas gengster yang meresahkan.

Presiden El Salvador Nayib Bukele memberlakukan keadaan darurat pada Maret 2022. Keputusan itu menyebabkan puluhan ribu orang yang diduga anggota geng ditangkap sebuah tindakan yang populer di kalangan penduduk.

“Sejak pagi ini, 3.500 tentara dan 500 polisi telah membentuk tiga garis keamanan di beberapa bagian Apopa dan Soyapango, kota yang berbatasan dengan ibu kota San Salvador," kata Bukele.

Baca juga: El Salvador Bebaskan Ribuan Orang yang Ditangkap Saat Razia Anti-geng

Sejumlah tentara menjaga lingkungan itu menghalangi mereka yang mencoba melarikan diri. Sedangkan polisi mendatangi rumah-rumah untuk menyisir anggota gengster. 

"Beberapa petugas bahkan mengambil posisi di sebuah gereja kecil, sementara yang lain memeriksa kendaraan yang lewat," kata seorang jurnalis AFP. Anggota gangster sering kali dikenali dari tato dan catatan kriminal.

Baca juga: El Salvador Bakal Jadi Negara Pertama yang Legalkan Bitcoin

Menteri Pertahanan Salvador Rene Francis Merino mengatakan operasi tersebut merupakan respons terhadap seruan masyarakat, yang menunjukkan ada beberapa anggota geng yang mencoba melakukan reorganisasi di dua wilayah tersebut.

“Kami tidak akan berhenti sampai kami menangkap (anggota geng) teroris terakhir yang tersisa. Kami tidak akan membiarkan sisa-sisa kecil berkumpul kembali dan merampas perdamaian yang telah merugikan kami begitu banyak,” kata Bukele.

Bukele memberlakukan keadaan darurat, yang memungkinkan penangkapan tanpa surat perintah. Itu setelah akhir pekan berdarah pada Maret 2022 yang menyebabkan 87 warga sipil tewas di tangan anggota geng.

Sejak itu, sekitar 73 ribu orang yang diduga anggota geng telah ditangkap. Lebih dari 7.000 orang kemudian dibebaskan. Penggerebekan anti-geng baru terjadi ketika Kongres Salvador akan menentukan perpanjangan keadaan darurat.

Pada Februari, Bukele meresmikan penjara besar yang dianggap sebagai penjara terbesar di Amerika, dengan kapasitas 40.000 orang, di pusat Tecoluca. Pemimpin kontroversial itu diperkirakan akan mencalonkan diri kembali pada Februari 2024. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat