visitaaponce.com

Kunjungi Israel, Partai Sunak Kalah Telak

Kunjungi Israel, Partai Sunak Kalah Telak
PM Inggris Rishi Sunak berbicara soal dukungannya untuk agresi Israel di Palestina.(AFP)

PARTAI Konservatif yang berkuasa di Inggris mengalami dua kekalahan telak dari Partai Buruh pada pemilu sela pada Jumat (20/10). Perolehan ini menjadi pertanda buruk bagi peluang Perdana Menteri Rishi Sunak dan partainya pada pemilu berikutnya.

Sunak tidak berada di negara tersebut ketika hasil pemilu diumumkan, ia melakukan perjalanan ke Israel untuk memberikan dukungan moril kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pemilu ini secara tradisional menghasilkan kursi yang aman bagi Partai Konservatif. Namun secara jumlah dipimpin Partai Buruh pada kedua pemilu.

Baca juga : Usai Biden, PM Sunak Kunjungi Israel untuk Beri Dukungan Serangan ke Gaza

Partai Buruh telah mengecilkan prospek mereka untuk mendapatkan kursi super aman di Tamworth dan Mid Bedfordshire di Inggris tengah. Namun kandidat dari Partai Sarah Edwards dan Alistair Strathern sekarang akan mengambil tempat mereka di House of Commons yang masih dikuasai Partai Konservatif.

Namun, prospek Partai Konservatif untuk memenangkan masa jabatan berikutnya pada pemilu berikutnya, yang dijadwalkan sebelum Januari 2025, tampak suram. Para pemilih melampiaskan rasa frustrasi mereka atas krisis biaya hidup yang sedang berlangsung dan serangkaian skandal.

Baca juga : Rishi Sunak Dukung Eksplorasi Minyak dan Gas Baru di Britania Ray,a Meski Dikritik

Edwards, yang mengalahkan mayoritas 20 ribu suara untuk menang di Tamworth, mengatakan para pemilih telah mengirimkan pesan bahwa mereka sudah muak dengan pemerintahan yang gagal yang telah menghancurkan perekonomian dan menghancurkan layanan publik.

Jajak pendapat di Tamworth dipicu ketika Chris Pincher, yang menjabat sejak 2010, mengundurkan diri setelah diketahui meraba-raba dua pria dalam kasus pelanggaran seksual.

Penanganan kasus ini terjadi saat Perdana Menteri Boris Johnson yang menyebabkan serangkaian pengunduran diri menteri yang menandai awal dari berakhirnya masa jabatannya. Jajak pendapat di Mid Bedfordshire diadakan ketika mantan menteri kebudayaan Nadine Dorries, seorang loyalis Johnson yang menyalahkan Sunak atas kejatuhan politiknya.

Dia menuduh perdana menteri baru itu telah mengabaikan prinsip dasar konservatisme. Dia telah memenangkan kursi, yang dipegang oleh Partai Konservatif sejak 1931, dengan perolehan 24.664 suara pada 2019, tetapi kandidat dari Partai Buruh Strathern membalikkan defisit tersebut dan menang dengan 1.192 suara pada hari Jumat.

Strathern mengatakan hasil tersebut membuktikan bahwa tidak ada batasan bagi Partai Buruh. Selain dua kursi aman yang hilang, Partai Konservatif juga mengalami kekalahan mayoritas sebanyak 20 ribu kursi pada pemilu sela pada Juli dengan perolehan suara sebesar 21%.

Partai Buruh juga memimpin jajak pendapat nasional dengan lebih dari 10 poin selama lebih dari setahun. Sunak baru-baru ini melakukan sejumlah perubahan kebijakan, termasuk membatalkan sebagian jalur kereta api berkecepatan tinggi yang mahal dan menunda langkah-langkah yang bertujuan membantu Inggris mencapai emisi nol bersih pada 2050.

Meskipun terjadi pergeseran, partainya hanya melihat sedikit perbaikan dalam jajak pendapat dan sekretaris pers Sunak memperingatkan menjelang pemungutan suara bahwa pemilihan sela jangka menengah sangat sulit bagi pemerintah petahana.

Sementara itu, Partai Buruh mengatakan bahwa tidak ada kursi yang masuk dalam daftar target untuk pemilihan umum. “Jika kami memenangkan Tamworth dan meraih kemenangan dalam pemilihan umum, itu berarti Partai Konservatif akan kehilangan kurang dari 60 kursi pada pemilihan umum berikutnya,” kata seorang juru bicara.

Partai Tories saat ini memiliki lebih dari 350 anggota parlemen di House of Commons. (AFP/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat