visitaaponce.com

Israel Terus Dibela AS, Iran Merapat ke Rusia

Israel Terus Dibela AS, Iran Merapat ke Rusia
Menlu Rusia Sergei Lavrov (kiri) menjabat erat tangan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Teheran, Senin (23/10).(AFP/HO/Kemenlu Rusia)

RUSIA dan Iran memperkuat hubungan bilateral dalam suasana saling percaya, hubungan kedua negara ini semakin membaik setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di Teheran baru-baru ini. Iran memperkuat hubungannya dengan Rusia di tengah ancaman Amerika Serikat yang terus memberi dukungan kepada Israel.

"Dalam suasana saling percaya, aspek-aspek agenda bilateral saat ini dibahas secara substantif dengan penekanan pada pengembangan lebih lanjut seluruh kompleks kemitraan Rusia-Iran yang memiliki banyak sisi," kata kementerian luar negeri Rusia pada Selasa (24/10) ketika Menteri Luar Negerinya, Sergei Lavrov, diterima oleh Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dalam sebuah kunjungan ke Teheran.

Lavrov, yang mengunjungi Teheran tidak lama setelah perjalanan ke Tiongkok dan Korea Utara, mendiskusikan proyek-proyek energi serta logistik dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.

Baca juga : AS Tuding Iran Mendukung Hamas dan Hizbullah

Seperti yang sudah menjadi kebiasaan Rusia, hanya sedikit rincian dari pembicaraan tersebut, yang berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Lavrov juga berpartisipasi dalam pembicaraan regional yang diselenggarakan oleh Iran, yang bertujuan untuk membawa perdamaian ke wilayah Kaukasus Selatan setelah pasukan Azerbaijan bulan lalu merebut kembali wilayah yang memisahkan diri di Nagorno-Karabakh dan memaksa ribuan etnis Armenia mengungsi.

Baca juga : Lagi, Biden Minta Dana Perang US$106 Miliar untuk Ukraina dan Israel

Sejak meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, Moskow telah berusaha memperkuat hubungan dengan negara-negara yang secara tradisional dianggap berpihak pada Barat, dan menuduh "Barat secara kolektif" berusaha memecah belah Rusia.

Ukraina telah mendesak Teheran untuk berhenti memasok pesawat nirawak yang mematikan ke Rusia, yang menurut Kyiv telah memainkan peran utama dalam serangan Moskow terhadap kota-kota dan infrastruktur Ukraina.

Iran awalnya membantah memasok drone kamikaze Shahed ke Rusia, tetapi kemudian mengatakan bahwa mereka telah menyediakan sejumlah kecil drone sebelum Moskow melancarkan perang.

Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa mereka prihatin dengan "kemitraan pertahanan yang sedang berkembang" antara Iran dan Rusia, sehingga menimbulkan risiko tidak hanya bagi Ukraina tetapi juga bagi negara-negara tetangga Iran. (CNA/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat