Robert Card Prajurit AS yang Dicurigai dalam Serangan Penembakan
PRAJURIT Robert Card, 40, Resimen Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), menjadi tersangka penembakan yang menewaskan 18 orang di sebuah kota kecil di negara bagian utara Maine.
Insiden penembakan, yang terjadi di sebuah pusat boling dan bar di Lewiston pada malam Rabu, menjadi salah satu yang paling mematikan sejak 2017, ketika seorang penembak membuka api dalam festival musik yang ramai di Las Vegas, menewaskan 60 orang.
Pihak berwenang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Card atas tuduhan pembunuhan. Kolonel William Ross dari Kepolisian Negara Maine menyampaikan informasi tersebut dalam konferensi pers pada hari Kamis, sambil menambahkan bahwa Card dianggap "bersenjata dan berbahaya." Masyarakat diperingatkan untuk tidak mendekati tersangka.
Baca juga: Pelaku Penembakan Massal di Maine Adalah Anggota Cadangan Militer AS
Departemen kepolisian Lewiston telah merilis gambar seorang pria berjanggut yang mengenakan jaket berwarna cokelat dan celana kargo biru, serta bersenjatakan senapan serbu. Card adalah seorang instruktur senjata berlisensi, menurut berbagai sumber penegak hukum.
Angkatan Darat AS memberikan informasi mengenai dinas militer Card, dengan menyebut bahwa ia mendaftar pada Desember 2002 dan saat ini berpangkat Sersan Satu dalam Resimen Angkatan Darat dengan "tidak pernah mengalami penugasan tempur."
Baca juga:Sedikitnya 22 orang Tewas dalam Insiden Penembakan di Maine, Amerika Serikat
"Angkatan Darat tidak pernah melatih SFC Card sebagai instruktur senjata, dan ia juga tidak pernah bertugas dalam kapasitas tersebut untuk Angkatan Darat," ujar juru bicara dalam sebuah pernyataan.
Masalah Kesehatan Mental
Card memiliki spesialisasi sebagai Spesialis Pasokan Petrol, yang melibatkan penyediaan bahan bakar yang diperlukan Angkatan Darat untuk menjaga kesiapannya sepanjang waktu, seperti yang dijelaskan oleh situs karier militer AS.
"Tugas Anda akan mencakup pengawasan dan pengelolaan penerimaan, penyimpanan, dan pengiriman produk berbasis petroleum dalam jumlah besar atau bungkus. Anda juga akan memantau penggunaannya, mendistribusikannya ke berbagai kendaraan dan pesawat, serta memastikan pengangkutan dan penanganan produk berlangsung dengan aman," begitu penjelasan yang diberikan.
Menurut laporan ABC News, Card pernah menjalani dua minggu di fasilitas kesehatan mental awal tahun ini setelah dituduh mengancam akan melakukan penembakan di fasilitas Garda Nasional.
NBC News juga menyebut ancaman terhadap instalasi Garda Nasional, dengan mengutip buletin penegak hukum yang menyatakan bahwa Card "baru-baru ini melaporkan masalah kesehatan mental, termasuk mendengar suara-suara dan ancaman untuk menembaki Basis Garda Nasional" di Saco, Maine.
Pada konferensi pers hari Kamis, pejabat tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai laporan-laporan tersebut, dan menyatakan bahwa mereka masih belum mengetahui motif di balik peristiwa penembakan ini.
Seorang penduduk Maine, Liam Kent, memberi kesaksian kepada NBC bahwa ia besar di dekat keluarga Card dan menjelaskan mereka sebagai "penggemar senjata."
"Mereka secara praktis sangat terkait dengan milisi sayap kanan. Di kota ini, dikenal untuk menjauhi mereka dan tidak mendekatinya," ungkap Kent. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Masalah Kesehatan Mental
Apa itu ISIS-K, Kelompok yang Serang Gedung Konser di Moskow Rusia?
PBB Kutuk Penembakan Massal Israel di Gaza
Taylor Swift Donasikan US$100 Ribu untuk Korban Tewas di Parade Kansas City Chiefs
6 Terluka, 1 Kritis dalam Penembakan di Stasiun Kereta Bawah Tanah New York
Penembakan Massal di Universitas Charles Praha Tewaskan 14 Orang
Penembakan Massal Tewaskan 12 Orang Pengunjung Pesta Pra-Natal di Meksiko
PBB Minta Israel Menghentikan Serangan Terhadap Fasilitas Medis di Gaza
Teroris Bersenjata yang Serang Gereja di Dagestan telah ‘Disingkirkan’
Seorang Pemuda di Kabupaten Merangin Tewas Ditembak Orang
Penembakan di Pinggiran Kota Detroit, 9 Terluka Termasuk 2 Anak-Anak
PM Slovakia Robert Fico Kembali Hadir di Publik Setelah Percobaan Pembunuhan
Seorang Pria Suriah Menembak Kedutaan AS di Libanon
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap