visitaaponce.com

3 Sandera Hamas Marahi Netanyahu karena Jadikan Mereka Target Pembantaian

3 Sandera Hamas Marahi Netanyahu karena Jadikan Mereka Target Pembantaian
Tiga sandera yang memaki-maki Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena membiarkan mereka mati.(Instagram @gazamedianet)

TIGA sandera Hamas, kelompok militan Palestina, memaki-maki Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena menjadikan mereka target pembantaian oleh tentaranya sendiri. Berikut ini isi pesan para sandera perempuan, dalam video yang menyebarluas di kalangan jurnalis Palestina, Senin (30/10) malam.

Halo Benjamin Netanyahu

Kami telah ditahan oleh Hamas selama 23 hari. Kemarin ada konferensi pers untuk keluarga para tahanan, dan kami tahu bahwa seharusnya ada gencatan senjata, dan Anda seharusnya membebaskan kami.

Baca juga : RS Indonesia di Gaza Berjuang dalam Gelap dan Ancaman Jet Tempur Israel

Anda seharusnya membebaskan kami, dan Anda berjanji untuk melepaskan kami, namun kami menderita karena kegagalan politik, keamanan dan militer Anda, karena kegagalan yang Anda timbulkan pada tanggal 7 Oktober.

Tidak ada tentara di sana, tidak ada yang mendatangi kami, dan tidak ada yang membela kami di sini.

Baca juga : 6 Fakta Terkini Pembantaian di Gaza, Hari ke-24 Serangan Israel

Kami adalah warga negara yang tidak bersalah dan naif, warga negara yang membayar pajak kepada Negara Israel, dan kami sekarang ditawan dalam kondisi “tanpa syarat”.

Anda membunuh kami, apakah Anda ingin membunuh kami semua, Anda ingin tentara membunuh kami, apakah tidak cukup Anda membantai semua orang, apakah tidak cukup bagi Anda jika ada warga Israel yang terbunuh?

Bebaskan kami sekarang, bebaskan warga negara mereka dan tawanan sekarang (orang-orang Palestina), bebaskan kami, bebaskan semua orang. Kami berhak kembali ke keluarga kami. Sekarang! Sekarang!

Pernyataan salah seorang sandera tersebut diakhiri dengan teriakan. 

Seperti terlihat dalam video, ketiganya tampak dalam keadaan sehat dan bersih. Namun, kekesalan mereka karena diabaikan oleh negaranya sendiri tidak bisa disembunyikan. 

Saat menanggapi video tersebut, Benjamin Netanyahu mengatakan, pernyataan para tahanan Israel tersebut justru dianggapnya sebagai propaganda psikologis. 

"Ini adalah propaganda psikologis yang kejam, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mengembalikan semua orang yang diculik dan hilang kembali ke "rumah" mereka," kata Netanyahu.

Sebelumnya, Hamas mengatakan, sudah ada 50 sandera yang tewas karena bom tentara Israel selama dalam tahanan.

Aksi membabi buta Israel di jalur Gaza dengan bantuan Amerika Serikat di belakangnya telah menyebabkan jatuhnya korban sipil tak bersalah. Dengan dalih melancarkan serangan balasan kepada kelompok pejuang Palestina, Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, dan diklaim menewaskan sedikitnya 1.400 orang, klaim pejabat Israel. 

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan, pembantaian massal Israel di Jalur Gaza telah memasuki hari ke-24 pada hari Senin (30/10), dan telah menewaskan 8.305 warga sipil Palestina dengan 3.457 korban tewas (41%) adalah anak-anak. (Aljazeera/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat