visitaaponce.com

Jurnalis Palestina Terbunuh dalam Serangan Udara Israel

Jurnalis Palestina Terbunuh dalam Serangan Udara Israel
Pencarian korban di puing-puing bangunan menyusul serangan militer Israel terhadap Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 4 November 2023.(AFP/Mahmud Hams.)

KONFLIK panjang antara Israel dan Palestina kembali merenggut nyawa. Mohammed Abu Hattab, seorang jurnalis Palestina, bersama dengan 11 anggota keluarganya, menjadi korban dalam serangan udara yang dilancarkan Israel di rumah mereka di Gaza Selatan. 

Kematian tragis Hattab menandai salah satu momen paling menyayat hati dalam konflik ini, terutama bagi komunitas jurnalis. Apalagi, dia merupakan jurnalis ke-36 yang tewas selama konflik tersebut.

Salman al-Bashir, rekan seprofesi Hattab, yang saat itu tengah melakukan siaran langsung untuk saluran TV Otoritas Palestina, mengalami detik-detik tragis ini secara langsung. Kematian Hattab terungkap di tengah siaran Bashir, sehingga mengguncang seluruh komunitas jurnalis Palestina dan menyisakan luka yang mendalam.

Baca juga: Semangka, Jeruk Jaffa, dan Zaitun sebagai Simbol Palestina

Laporan resmi dari PA, WAFA, menyatakan bahwa serangan udara yang menyebabkan kematian Hattab dan keluarganya ialah bagian dari eskalasi kekerasan yang merenggut banyak nyawa di kedua belah pihak konflik. Reaksi Bashir, yang terpukul, secara langsung menyampaikan kelelahannya. Ini mencerminkan tekanan emosional yang dialami oleh jurnalis yang bertahan di medan konflik. "Kami tidak dapat melakukannya lagi, kami kelelahan," ucapnya dengan nada penuh kelelahan.

Kepergian Hattab bukan hanya tragedi individu. Ini menyoroti beban emosional dan mental yang dihadapi oleh jurnalis yang terus berupaya memberikan liputan objektif di tengah konflik berkepanjangan. Mereka terjebak di antara tuntutan pekerjaan dan risiko nyata, terutama dalam situasi yang memilukan seperti ini.

Baca juga: INH Apresiasi Indonesia Kirim Bantuan ke Gaza

Situasi semakin tegang di Timur Tengah membutuhkan gencatan senjata serta perlindungan bagi warga sipil, termasuk jurnalis yang berjuang untuk memberikan informasi, seraya terus menghadapi bahaya nyata di garis depan konflik yang terus berkecamuk. Meninggalnya Hattab tidak hanya menjadi peringatan tentang bahaya yang dihadapi oleh jurnalis dalam upaya mereka menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi panggilan untuk melindungi mereka yang berada di garis depan konflik. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat