visitaaponce.com

Semangka, Jeruk Jaffa, dan Zaitun sebagai Simbol Palestina

Semangka, Jeruk Jaffa, dan Zaitun sebagai Simbol Palestina
Bendera Palestina dan semangka.(Pinterest.)

DI balik sederhana warna dan bentuknya, buah semangka memiliki makna mendalam bagi warga Palestina. Bersama buah-buahan lain seperti jeruk, zaitun, dan terong, semangka membawa simbolisme yang melampaui rasa lezatnya.

Bukti identitas Palestina

Bagi warga Palestina, buah-buahan ini melambangkan kedalaman sejarah, budaya, dan kehilangan mereka. Sebagai protes, pertanian, kuliner, dan bahkan dalam karya sastra, buah-buahan ini menjadi simbol identitas nasional Palestina serta perlawanan terhadap penindasan.

Semangka lambang perlawanan

Semangka, khususnya, dianggap sebagai simbol paling kuat dalam mewakili Palestina. Warna semangka yang mirip dengan bendera Palestina digunakan untuk menyuarakan protes terhadap penindasan Israel terhadap identitas Palestina.

Baca juga: Ini Bantuan untuk Palestina yang Dikirimkan Indonesia

Setelah perang pada 1967, larangan penggunaan bendera Palestina diberlakukan oleh Israel di wilayah pendudukan. Namun, semangka menjadi lambang perlawanan, muncul dalam berbagai bentuk karya seni, pakaian, grafiti, poster, hingga emoji semangka yang populer di media sosial.

Baru-baru ini, larangan penggunaan bendera Palestina kembali menjadi perdebatan. Instruksi oleh Menteri Keamanan Nasional Israel untuk menyita bendera Palestina dari tempat umum, diikuti oleh usulan undang-undang yang melarang penggunaannya di lembaga-lembaga yang didanai negara, menimbulkan kecaman.

Baca juga: Erdogan Upayakan Gencatan Senjata di Gaza Hentikan Kejahatan Kemanusiaan

Sebagai bentuk protes kreatif, Zazim, organisasi perdamaian akar rumput Arab-Israel, memajang bendera Palestina dalam bentuk semangka di sejumlah taksi di Tel Aviv sebagai respons terhadap larangan tersebut.

Jeruk, zaitun, dan simbolismenya

Jeruk Jaffa yang terkenal dengan rasa manisnya dan kulit tebalnya telah menjadi simbol identitas Palestina sejak abad ke-19. Sebelum malapetaka Nakba pada 1948, jeruk Jaffa merupakan salah satu ekspor utama Palestina.

Dalam karya sastra, jeruk sering digunakan untuk melambangkan kehilangan. Novelis dan jurnalis Palestina, Ghassan Kanafani, dalam karyanya The Land of Sad Oranges (Tanah Jeruk Yang Sedih), menggambarkan pohon jeruk sebagai simbol yang mewakili kehilangan dan hubungan mendalam antara petani Palestina dan tanah air mereka.

Sementara itu, pohon zaitun menjadi simbol perlawanan dan identitas Palestina. Setiap tahun saat panen zaitun, masyarakat Palestina bergotong-royong memetik buah zaitun dari kebun warisan keluarga mereka, yang menggambarkan hubungan yang dalam dengan tanah air mereka.

Kedalaman makna dan simbolisme di balik buah-buahan ini menandai perlawanan, kehilangan, dan identitas yang kuat bagi warga Palestina. Meskipun sederhana dalam wujudnya, buah-buahan tersebut membawa warisan yang mendalam bagi masyarakat Palestina yang terus berjuang mempertahankan identitas dan hak mereka. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat