visitaaponce.com

Erdogan Upayakan Gencatan Senjata di Gaza Hentikan Kejahatan Kemanusiaan

Erdogan Upayakan Gencatan Senjata di Gaza Hentikan Kejahatan Kemanusiaan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri KTT ke-10 Dewan Kepala Negara Organisasi Negara-negara Turki, di Astana.(AFP/Layanan Pers Presiden Kazakhstan.)

PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (3/11) menyerukan gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas. Menurutnya, kejahatan terhadap kemanusiaan sedang berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.

Erdogan sangat mendukung Palestina dalam menghadapi perang Israel dengan Hamas. Ia menghadiri demonstrasi pro-Palestina dan memosisikan dirinya sebagai mediator sejak perang dimulai pada 7 Oktober.

"Tidak ada konsep yang dapat menjelaskan atau memaafkan kebrutalan yang telah kita saksikan sejak 7 Oktober," kata Erdogan pada pertemuan puncak negara-negara berbahasa Turki atau keturunan Turki di ibu kota Kazakh, Astana. "Terus terang, kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan di Gaza tepat selama 28 hari," katanya.

Baca juga: PM Irlandia: Tindakan Israel di Gaza Lebih Mirip Balas Dendam

"Prioritas kami ialah segera mewujudkan gencatan senjata kemanusiaan," katanya. Pihaknya sedang mengerjakan, "Mekanisme baru yang akan menjamin keamanan semua orang, terlepas dari mereka Muslim, Kristen, atau Yahudi."

"Upaya kami untuk meletakkan dasar bagi konferensi perdamaian internasional terus berlanjut," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Baca juga: Tidak hanya Gaza Kini Situasi Tepi Barat Mengkhawatirkan

Israel tanpa henti membombardir Gaza sejak 7 Oktober, ketika militan Hamas menerobos wilayah tersebut ke Israel. Kata para pejabat Israel, serangan itu menewaskan 1.400 orang dan menculik lebih dari 240 orang. 

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan 9.061 orang tewas dalam serangan berikutnya di wilayah Palestina, termasuk 3.760 anak-anak. Israel mengatakan pihaknya tidak menargetkan warga sipil dan berupaya mengusir serta menghancurkan kelompok militan Hamas yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat