PM Irlandia Tindakan Israel di Gaza Lebih Mirip Balas Dendam
![PM Irlandia: Tindakan Israel di Gaza Lebih Mirip Balas Dendam](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/c1ca9039b1eb845a025fcb1ff8cf5407.jpg)
PERDANA Menteri Irlandia Leo Varadkar mengatakan tanggapan Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober lebih mirip seperti perbuatan balas dendam. Demikian komentarnya kepada media Irlandia pada Jumat (3/11).
Pernyataan tersebut disampaikan dalam perjalanan ke Korea Selatan ketika pasukan Israel meningkatkan serangan mereka ke Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober.
"Saya sangat yakin, seperti negara mana pun, Israel punya hak membela diri, berhak mengejar Hamas, sehingga mereka tidak dapat melakukan hal ini lagi," kata Varadkar kepada wartawan di Seoul.
Baca juga: Tidak hanya Gaza Kini Situasi Tepi Barat Mengkhawatirkan
"Namun yang saya lihat terjadi saat ini bukan sekadar pembelaan diri. Ini lebih mirip balas dendam dan kita tidak seharusnya berada di sana dan saya pikir Israel tidak akan menjamin kebebasan dan keamanannya di masa depan."
Sikap Irlandia terhadap konflik tersebut kadang-kadang bertentangan dengan sekutu Baratnya. Varadkar ialah salah satu pemimpin Uni Eropa pertama yang meminta Israel memastikan tanggapannya terhadap serangan Hamas bersifat proporsional.
Baca juga: Bahrain Hentikan Hubungan Dagang dengan Israel, Duta Besar Kembali
Seorang warga negara ganda Irlandia-Israel termasuk di antara korban serangan pada 7 Oktober. Tanggapan Israel itu memicu kekhawatiran konflik regional yang lebih luas.
Irlandia, yang memiliki lebih dari 300 tentara yang ditempatkan di Libanon sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian PBB, ialah salah satu dari delapan negara anggota UE yang memilih resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Sebagian besar negara anggota abstain.
Varadkar mengatakan dia yakin bahwa Israel mendengarkan negara-negara yang dianggapnya sebagai teman dan sekutu, seperti AS. Namun dia menambahkan bahwa dia, "Tidak yakin mereka mendengarkan dengan cermat yang kami katakan, sejujurnya."
"Ini negara yang punya hubungan dengan kita, tetapi saya rasa hubungan kita tidak sedekat yang pernah kita alami atau mungkin bisa terjadi, karena kita mengambil posisi berbeda dari kebanyakan negara Barat mengenai Palestina dan apa yang terjadi saat ini," pungkasnya. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Ketua Presidium MER-C Bertemu Menkopolhukam Bahas Situasi Jalur Gaza
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap