visitaaponce.com

Tidak hanya Gaza Kini Situasi Tepi Barat Mengkhawatirkan

Tidak hanya Gaza Kini Situasi Tepi Barat Mengkhawatirkan
Tentara Israel menahan pemukim Yahudi setelah mereka menyerbu desa Dayr Sharaf di Tepi Barat Palestina.(AFP/Jaafar Ashtiyeh.)

SITUASI di Tepi Barat, Palestina, telah menjadi mengkhawatirkan dan mendesak. Soalnya, terjadi peningkatan kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina. Ini disampaikan PBB pada Jumat (3/11).

Dari 7 Oktober hingga Kamis, 132 warga Palestina, termasuk 41 anak-anak, tewas di Tepi Barat. Di sisi lain, dua tentara Israel tewas. Demikian keterangan kantor hak asasi manusia PBB.

Sebagian besar perhatian dunia terfokus pada Jalur Gaza sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober. Namun, "Situasi di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Jerusalem Timur, mengkhawatirkan dan mendesak, di tengah meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia yang berlapis terhadap warga Palestina yang terjadi di sana," kata juru bicara Elizabeth Throssell kepada wartawan di Jenewa.

Baca juga: Bahrain Hentikan Hubungan Dagang dengan Israel, Duta Besar Kembali

Dia mengatakan pasukan Israel semakin banyak menggunakan taktik dan senjata militer dalam operasi penegakan hukum, termasuk operasi yang melibatkan serangan udara di kamp pengungsi Jenin. "Kekerasan pemukim, yang sudah mencapai rekor tertinggi, juga meningkat secara dramatis, dengan rata-rata tujuh serangan dalam sehari. Lebih dari sepertiga serangan ini menggunakan senjata api," kata Throssell.

Dia mengatakan dalam banyak kasus, para pemukim didampingi oleh tentara Israel. "Seiring dengan impunitas total atas kekerasan yang dilakukan pemukim, kami khawatir bahwa pemukim bersenjata telah bertindak atas persetujuan dan kolaborasi pasukan dan otoritas Israel."

Baca juga: 4 WNI Berhasil Dievakuasi dari Gaza

Israel, sebagai kekuatan pendudukan, harus menjamin keselamatan dan perlindungan penduduk yang diduduki. "Seluruh komunitas terpaksa meninggalkan tanah mereka akibat kekerasan ini," kata Throssell. Iaa menambahkan bahwa hampir 1.000 warga Palestina dari setidaknya 15 komunitas penggembala telah terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak 7 Oktober.

Throssell mengatakan meskipun ratusan pemukim terlibat dalam kekerasan setiap hari, sejak 7 Oktober pasukan Israel dilaporkan hanya menangkap dua pemukim karena menyerang warga Palestina dan membunuh satu petani Palestina. Pasukan Israel telah menangkap hampir 2.000 warga Palestina, tambahnya, dan mencatat bahwa dua orang tewas dalam tahanan.

Dengan ditutupnya banyak jalan dan pos pemeriksaan, "Beberapa komunitas Palestina yang paling rentan tidak memiliki akses terhadap barang dan jasa penting," kata Throssell. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat