visitaaponce.com

AS dan Prancis Silang Pendapat Soal Gencatan Senjata di Gaza

AS dan Prancis Silang Pendapat Soal Gencatan Senjata di Gaza
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.(AFP)

DUA sekutu Israel di barat, Amerika Serikat (AS) dan Prancis silang pendapat mengenai gencatan senjata di Gaza. Prancis yang telah menginisiasi pertemuan membahas bantuan kemanusiaan di Gaza mendorong gencatan senjata yang ditolak AS.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan harus ada jeda kemanusiaan secepatnya di Gaza dan negara-negara juga harus mengupayakan gencatan senjata. Dia menekankan perlindungan warga sipil dalam invasi Israel di Gaza.

“Warga sipil harus dilindungi, hal ini sangat diperlukan dan tidak dapat dinegosiasikan serta merupakan kebutuhan mendesak,” kata Macron pada awal konferensi kemanusiaan mengenai Gaza di Paris, Kamis (10/11).

Baca juga: Biden Tegaskan tidak Mungkin Ada Gencatan Senjata di Gaza

Ia juga mengatakan Prancis akan meningkatkan bantuan untuk Palestina dari €20 juta menjadi €100 juta pada 2023. Macron menjadi tuan rumah konferensi yang ditujukan untuk bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza di Paris pada hari ke-34 perang Israel-Hamas.

Sementara Presiden AS Joe Biden mengatakan saat ini tidak ada kemungkinan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. "Tidak ada. Tidak ada kemungkinan (gencatan senjata di Gaza)," kata Biden saat meninggalkan Gedung Putih untuk melakukan perjalanan ke Illinois.

Baca juga: Israel Setuju Jeda Perang Setiap Hari selama 4 Jam

Pertemuan 50 Negara Bahas Gaza

Diketahui delegasi dari 50 negara termasuk para pejabat dari negara-negara Barat dan Arab, PBB, dan organisasi-organisasi non-pemerintah berkumpul di Paris untuk mengadakan konferensi tentang memberikan bantuan kepada warga sipil di Jalur Gaza. Termasuk proposal untuk koridor maritim kemanusiaan dan rumah sakit terapung.

Macron menyerukan jeda kemanusiaan dalam konflik tersebut, ingin konferensi tersebut mengatasi meningkatnya kebutuhan wilayah kantong Palestina yang terkepung, termasuk makanan, air, pasokan kesehatan, listrik, dan bahan bakar.

Turut hadir adalah Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh. Pihak berwenang Israel tidak akan berpartisipasi dalam konferensi itu.

"Meski demikian, semua pemerintah mempunyai kepentingan agar situasi kemanusiaan membaik di Gaza, termasuk Israel,” kata seorang ajudan Macron.

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, pejabat tinggi bantuan PBB dan presiden Komite Internasional Palang Merah memberikan rincian tentang kebutuhan mendesak di Jalur Gaza.

Lebih dari 1,5 juta orang atau sekitar 70% penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka, dan diperkirakan diperlukan dana sebesar US$1,2 miliar untuk menanggapi krisis ini.

(AFP/France24/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat