Pejabat Militer Ukraine Diduga Terlibat dalam Sabotase Pipa Gas Nord Stream
MENURUT penyelidikan bersama Washington Post dan Der Spiegel yang diterbitkan Sabtu, seorang pejabat militer senior Ukraina memainkan peran kunci dalam sabotase pipa gas Nord Stream di Laut Baltik tahun lalu.
Roman Chervinsky, seorang kolonel di Pasukan Operasi Khusus Ukraina, diidentifikasi sebagai "koordinator" dari operasi Nord Stream, demikian disampaikan oleh sumber yang mengetahui perannya kepada surat kabar AS dan Jerman.
Mereka mengutip pejabat di Ukraina dan di Eropa lainnya, serta pihak lain yang mengetahui operasi tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim.
Baca juga: Presiden Ukraina Berjanji Ukraina Akan Bergabung dengan Uni Eropa
Chervinsky mengawasi logistik dan memimpin tim enam orang yang menyewa kapal layar dengan identitas palsu dan menggunakan peralatan menyelam untuk menempatkan bahan peledak pada pipa gas, seperti yang dijelaskan oleh surat kabar Amerika.
Dia tidak merencanakan operasi itu sendiri dan tidak bertindak sendiri, tetapi mengikuti perintah dari pejabat Ukraina, tambah The Washington Post.
Baca juga: Pelatih Shakhtar Sebut Kemenangan Atas Barcelona Penting Bagi Sepak Bola Ukraina
Empat kebocoran gas besar ditemukan pada dua pipa Nord Stream di lepas pantai pulau Bornholm, Denmark, pada akhir September 2022, dengan institut seismik mencatat dua ledakan di bawah air sesaat sebelumnya.
Pipa-pipa tersebut telah menjadi pusat ketegangan geopolitik karena Rusia memotong pasokan gas ke Eropa yang diduga sebagai pembalasan atas sanksi Barat terkait invasi Moskow ke Ukraina.
Tergantung pada sumbernya, tanggung jawab atas ledakan tersebut diatributkan kepada Ukraina, Rusia, atau Amerika Serikat, tetapi semua pihak membantahnya.
Melalui pengacaranya, Chervinsky membantah memiliki peran dalam sabotase pipa gas tersebut. "Semua spekulasi tentang keterlibatan saya dalam serangan terhadap Nord Stream disebarkan oleh propaganda Rusia tanpa dasar," kata Chervinsky dalam pernyataan tertulis kepada The Washington Post dan Der Spiegel.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah berulang kali membantah negaranya terlibat dalam ledakan pipa gas tersebut. "Saya tidak akan pernah melakukannya," katanya kepada surat kabar Jerman Bild bulan Juni lalu, menambahkan bahwa ia ingin melihat bukti.
Menurut The Washington Post, operasi sabotase itu dirancang tanpa sepengetahuan Zelensky. The Washington Post dan Der Spiegel mengatakan telah menghubungi pemerintah Ukraina untuk mendapatkan reaksi terhadap penyelidikan bersama mereka, tetapi tidak mendapat tanggapan.
Chervinsky saat ini sedang diadili di Kyiv, dituduh menyalahgunakan kekuasaannya dalam upaya membuat seorang pilot Rusia membelot. Dia mengklaim penuntutan tersebut merupakan balas dendam politik atas kritiknya terhadap Zelensky, menurut laporan media. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Akses Internet dan Meliput di JIS Susah, Disabotase?
Sabotase Kampanye Akbar Bentuk Kejahatan Pemilu
Junta Myanmar Sabotase Makanan Aung San Suu Kyi
Jaringan Pipa Gas Nord Stream Disabotase, Eropa Tingkatkan Keamanan
Pabrik PT Chandra Asri Bocor, Warga Sesak Napas
Menteri ESDM Endus Kebocoran Elpiji 3 Kg hingga 1,5 Juta Metrik Ton
Gas Bocor di India 11 Tewas 9 Dirawat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap