Jokowi Bicara Pendanaan Transisi Energidi Universitas Stanford AS
![Jokowi Bicara Pendanaan Transisi Energi di Universitas Stanford AS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/0665c1b47314659ba27a7b6aa54cc654.png)
PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan bahwa transisi energi mendesak dilakukan dalam menghadapi perubahan iklim. Pendanaan menjadi tantangannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden pada saat menyampaikan kuliah umum di Stanford University, San Fransisco, Amerika Serikat, pada Rabu, (15/11).
“Dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang makin mengancam saat ini, kolaborasi sangat penting dan langkah strategis konkret sangat dibutuhkan, tanpa itu tidak mungkin bagi kita untuk menjamin keberlanjutan dan satu-satunya bumi yang kita cintai,” terang presiden seperti dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (16/11).
Baca juga : Hari Ini Presiden Jokowi Hadiri KTT APEC dan Beri Kuliah Umum di Stanford
Indonesia, ujarnya, berkomitmen melakukan transisi energi. Namun, Presiden Jokowi mengungkapkan transfer teknologi dan pendanaan menuju transisi energi jadi tantangan bagi Indonesia dan negara berkembang lainnya.
Lebih lanjut, presiden mengatakan pendanaan iklim seharusnya diberikan kepada negara-negara berkembang untuk mewujudkan transisi energi. Bukan sebagai utang yang justru membebani.
“Sampai saat ini yang namanya pendanaan iklim masih _business as usual_, masih seperti _commercial banks_. Padahal seharusnya lebih konstruktif, bukan dalam bentuk utang yang hanya akan menambah beban negara-negara miskin maupun negara-negara berkembang,” ungkapnya.
Baca juga : The 3rd AICEE Jalin Kolaborasi untuk Transisi Energi Bersih di ASEAN
Di sisi lain, ia menuturkan Indonesia ingin memastikan bahwa transisi energi juga menghasilkan energi yang bisa terjangkau oleh rakyat, bisa terjangkau oleh masyarakat.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga memaparkan sejumlah upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam melakukan transisi energi. Presiden menyebut salah satunya adalah melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang baru saja diresmikan di Waduk Cirata, Provinsi Jawa Barat.
“Ini terbesar di Asia Tenggara, pembangkit listrik tenaga surya yang kita miliki baru saja kita buka dengan kapasitas 192 megawatt,” ungkapnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Bukan Kampus, Universitas Stanford Hanya akan Bangun Pusat Riset di IKN
Hari Ini Presiden Jokowi Hadiri KTT APEC dan Beri Kuliah Umum di Stanford
Otorita IKN dan Stanford Doerr School of Sustainability Sepakati Kerja Sama Penelitian untuk Kembangkan IKN
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap