visitaaponce.com

Jokowi Bicara Pendanaan Transisi Energidi Universitas Stanford AS

Jokowi Bicara Pendanaan Transisi Energi di Universitas Stanford AS
Presiden Joko Widodo memberikan kuliah umum di Stanford University, San Fransisco, Amerika Serikat, pada Rabu, (15/11).(Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan bahwa transisi energi mendesak dilakukan dalam menghadapi perubahan iklim. Pendanaan menjadi tantangannya.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden pada saat menyampaikan kuliah umum di Stanford University, San Fransisco, Amerika Serikat, pada Rabu, (15/11).

“Dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang makin mengancam saat ini, kolaborasi sangat penting dan langkah strategis konkret sangat dibutuhkan, tanpa itu tidak mungkin bagi kita untuk menjamin keberlanjutan dan satu-satunya bumi yang kita cintai,” terang presiden seperti dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis (16/11).

Baca juga : Hari Ini Presiden Jokowi Hadiri KTT APEC dan Beri Kuliah Umum di Stanford

Indonesia, ujarnya, berkomitmen melakukan transisi energi. Namun, Presiden Jokowi mengungkapkan transfer teknologi dan pendanaan menuju transisi energi jadi tantangan bagi Indonesia dan negara berkembang lainnya.

Lebih lanjut, presiden mengatakan pendanaan iklim seharusnya diberikan kepada negara-negara berkembang untuk mewujudkan transisi energi. Bukan sebagai utang yang justru membebani.

“Sampai saat ini yang namanya pendanaan iklim masih _business as usual_, masih seperti _commercial banks_. Padahal seharusnya lebih konstruktif, bukan dalam bentuk utang yang hanya akan menambah beban negara-negara miskin maupun negara-negara berkembang,” ungkapnya.

Baca juga : The 3rd AICEE Jalin Kolaborasi untuk Transisi Energi Bersih di ASEAN

Di sisi lain, ia menuturkan Indonesia ingin memastikan bahwa transisi energi juga menghasilkan energi yang bisa terjangkau oleh rakyat, bisa terjangkau oleh masyarakat.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga memaparkan sejumlah upaya yang telah dilakukan oleh Indonesia dalam melakukan transisi energi. Presiden menyebut salah satunya adalah melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang baru saja diresmikan di Waduk Cirata, Provinsi Jawa Barat.

“Ini terbesar di Asia Tenggara, pembangkit listrik tenaga surya yang kita miliki baru saja kita buka dengan kapasitas 192 megawatt,” ungkapnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat