visitaaponce.com

Tuntutan Kemerdekaan Palestina Menggema di Seluruh Penjuru Eropa

Tuntutan Kemerdekaan Palestina Menggema di Seluruh Penjuru Eropa
Aksi bela Palestina di Jerman, Sabtu, 16 November 2023.(AFP)

RIBUAN orang berunjuk rasa di berbagai kota besar negara-negara Eropa pada Sabtu (18/11). Mereka menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menuntut kemerdekaan Palestina.

Salah satu aksi bela Palestina dilakukan puluhan ribu orang di kota Paris. Di tengah hujan lebat di balik spanduk bertuliskan “Hentikan pembantaian di Gaza dan Tepi Barat, segera gencatan senjata”.

“Prancis harus segera menyerukan gencatan senjata agar senjata tidak bersuara,” kata Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja CGT Sophie Binet, salah satu dari beberapa pemimpin serikat pekerja yang berbicara pada rapat umum tersebut, Minggu, (19/11).

CGT memperkirakan 60 ribu orang berunjuk rasa di ibu kota dan 40 ribu lainnya berkumpul di puluhan kota lain di seluruh negeri. Namun Kementerian Dalam Negeri mengatakan 7.000 orang melakukan unjuk rasa di Paris dan 45 ribu di seluruh kota-kota di Prancis.

Baca juga: Israel Bohong, Sebut Pengosongan RS Al-Shifa Gaza karena Permintaan Dokter

Di kota lain Prancis seperti Marseille, beberapa ratus orang melakukan aksi mengheningkan cipta selama satu menit untuk warga Palestina yang menjadi korban perang. Sementara di Toulouse lebih dari 1.200 orang ikut serta dalam aksi unjuk rasa, menurut polisi.

Israel mengatakan militan Hamas membunuh lebih dari 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 239 orang ketika mereka menyerbu melintasi perbatasan pada 7 Oktober.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan sekitar 12.300 orang telah tewas di wilayah Palestina akibat respons militer Israel yang tiada henti, lebih dari 5.000 di antaranya adalah anak-anak.

Baca juga: Pengungsi, Pasien dan Tim Medis Berjalan Kaki Tinggalkan RS Al-Shifa Gaza

Kemerdekaan Palestina

Di tempat lain di Eropa, penyelenggara mengatakan sekitar empat ribu orang berbaris di Jenewa, menyalakan lilin yang dipajang sebagai peta Gaza di depan markas besar PBB di Eropa. Salah satu spanduk besar bertuliskan Hentikan Genosida di Gaza dan banyak yang meneriakkan Bebaskan, bebaskan Palestina dalam bahasa Inggris.

Dua aksi unjuk rasa lainnya diadakan di Amsterdam, yang satu mendesak gencatan senjata di Gaza, dan yang lainnya menuntut pembebasan sandera yang ditahan Hamas. Polisi mengatakan protes tersebut berlangsung tenang dan tidak ada penangkapan yang dilakukan.

Ribuan orang berbaris di Lisbon, Portugal, banyak juga yang berteriak dalam bahasa Inggris Palestina akan bebas.

Baca juga: Erdogan: Netanyahu akan Hancur

“Saya pikir ketidakadilan terhadap Palestina, selama 75 tahun terakhir, sangatlah parah,” kata Maria Joao Ralha, 64 tahun.

Beberapa ratus orang berbaris melalui Warsawa, dan protes tersebut berpuncak pada unjuk rasa di depan kedutaan Israel di Polandia.

Di Istanbul, Turki, yang dilanda protes besar-besaran yang diserukan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mendesak diakhirinya kampanye Israel, sekitar 100 orang menyalakan suar dan mengibarkan spanduk anti-perang di bawah hujan lebat di luar konsulat Israel.

Unjuk rasa tersebut diserukan oleh kelompok pendukung sepak bola, yang seringkali memainkan peran penting dalam protes di Turki. Semua staf diplomatik Israel meninggalkan Turki bulan lalu sebagai tindakan pencegahan keamanan.

Aksi Bela Palestina Dilakukan Meski Terlarang di Inggris

Di Inggris, jumlah protes lebih kecil setelah lebih dari 300 ribu orang melakukan unjuk rasa pro-Palestina di London pada Sabtu lalu. Salah satunya menargetkan kantor tempat pemimpin oposisi utama Partai Buruh, Keir Starmer, mengadakan pertemuan, dengan pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan 'gencatan senjata sekarang'.

Beberapa orang memegang plakat bertuliskan hentikan perang di Gaza dan darah di tanganmu di tengah kehadiran banyak polisi di kawasan Camden, London utara.

Starmer, mantan pengacara hak asasi manusia yang partainya diperkirakan akan memenangkan pemilu tahun depan itu menolak menyerukan gencatan senjata permanen, yang memicu serangkaian pengunduran diri dari pendukung utamanya.

Sebaliknya, ia menyerukan jeda kemanusiaan terhadap pemboman Israel untuk memungkinkan bantuan bagi 2,4 juta orang di Gaza. Salah satu pengunjuk rasa di acara London, Nicoleta, 36, memegang plakat bertuliskan membom rumah sakit adalah kejahatan.

“Karena saya adalah penyedia layanan kesehatan, saya di sini untuk membela rumah sakit, warga sipil yang tidak bersalah, anak-anak di inkubator,” katanya.

Polisi London mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka kini telah melakukan 386 penangkapan sejak serangan 7 Oktober.

Menunjukkan dukungan terhadap Hamas merupakan suatu pelanggaran di Inggris, karena organisasi tersebut dianggap sebagai kelompok teroris.

(AFP/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat