visitaaponce.com

Invasi Israel Kian Menjadi, 15.523 Warga Gaza Tewas

Invasi Israel Kian Menjadi, 15.523 Warga Gaza Tewas
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 15.523 orang tewas sejak Israel melakukan invasi kurang dari dua bulan terakhir.(AFP)

MILITER Israel mengatakan pasukan daratnya aktif di Jalur Gaza ketika pasukan Israel mengebom sebagian besar daerah kantong yang terkepung pada Minggu (3/12). Invasi ini menewaskan 15.523 orang dan melukai puluhan warga Palestina, ketika warga sipil mencari perlindungan di wilayah yang menyusut di Gaza selatan. 

Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas mengatakan para pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel sekitar 2 km dari kota selatan Khan Younis. Militer Israel sebelumnya memerintahkan warga untuk mengevakuasi beberapa daerah di dalam dan dekat kota tersebut.

“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) terus memperluas operasi daratnya terhadap pusat-pusat Hamas di seluruh Jalur Gaza,” kata Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari kepada wartawan di Tel Aviv.

Baca juga: Siapkan Bantuan untuk Palestina, BAZNAS RI Kemas Barang di Gudang Mesir

Disinyalir perintah Israel itu akan diikuti dengan serangan darat. Sementara kelompok Houthi, Yaman, yang bersekutu dengan Iran mengatakan pihaknya menyerang dua kapal Israel di Laut Merah dengan drone bersenjata dan rudal pada hari Minggu, sebagai upaya untuk mendukung Palestina.

Namun Daniel Hagari mengatakan kedua kapal tersebut tidak ada hubungannya dengan Israel. Pentagon mengatakan pihaknya mengetahui laporan serangan terhadap kapal perang Amerika, USS Carney, tanpa merinci lebih lanjut.

Baca juga: Lewati Laut Merah, Kapal Milik Warga Inggris-Israel Ditembak Roket

Kamp pengungsi Jabalia di utara Gaza yang dikuasai Hamas, termasuk di antara lokasi yang dilaporkan terkena serangan udara. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan beberapa orang tewas akibat serangan udara Israel.

Pemboman dari pesawat perang dan artileri juga terkonsentrasi di Khan Younis dan Rafah, kota lain di selatan Gaza. Pada saat yang sama seluruh rumah sakit berjuang untuk mengatasi peningkatan jumlah korban luka.

Juru Bicara Pemerintah Israel, Eylon Levy, mengatakan militer negaranya telah menyerang lebih dari 400 sasaran selama akhir pekan termasuk serangan udara ekstensif di wilayah Khan Younis dan Beit Lahiya. 

Peperangan baru terjadi setelah berakhirnya jeda tujuh hari pada hari Jumat dalam pertempuran antara pasukan Israel dan militan Hamas yang memungkinkan pertukaran 105 dari 240 sandera yang ditahan Hamas, sebagian besar dari mereka adalah warga Israel.

Kekerasan terbaru ini terjadi meskipun ada seruan dari Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, agar Israel membatasi kerugian terhadap warga sipil Palestina dalam fase baru serangannya, yang terfokus di wilayah selatan.

Lebih dari 15.523 orang telah tewas, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dalam hampir dua bulan peperangan yang terjadi setelah serangan lintas batas Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 warga Israel. Zionis mengatakan Hamas terus menyandera 136 orang.

Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas. Kelompok yang didukung Iran bersumpah akan menghancurkan Israel. Serangan awal Hamas dan perang berikutnya merupakan episode paling berdarah dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Osama Hamdan, seorang pejabat Hamas yang berbasis di Libanon, menuduh Israel melakukan strategi yang disengaja dengan mendesak warga sipil Gaza ke selatan untuk menjebak dan membunuh mereka di sana.

“Sudah jelas bahwa klaim pendudukan mengenai keberadaan daerah aman di selatan Jalur Gaza, dan seruan terus-menerus agar warga pergi ke sana, adalah rencana dan jebakan terencana untuk melakukan lebih banyak pembantaian terhadap warga sipil tak bersenjata dan orang-orang yang mengungsi di wilayah selatan,” katanya.

Penduduk Gaza mengaku khawatir serangan darat Israel di wilayah selatan akan segera terjadi. Tank-tank telah memotong jalan antara Khan Younis dan Deir Al-Balah di Gaza tengah, yang membagi Jalur Gaza menjadi tiga bagian.

Militer Israel memerintahkan warga Palestina untuk mengevakuasi beberapa daerah di dalam dan sekitar Khan Younis. Mereka memasang peta yang menyoroti tempat perlindungan yang harus mereka datangi di sebelah barat Khan Younis dan ke selatan menuju Rafah, di perbatasan dengan Mesir.

Banyak warga mulai berkemas tetapi mengatakan bahwa daerah yang diperintahkan untuk mereka datangi malah diserang. Nabil Al-Ghandour mengatakan kepada Reuters bahwa dia dan keluarganya akan meninggalkan Khan Younis menuju Rafah.

“Kami tidak melihat ada daerah yang aman. Tetapi kami pindah karena apa yang bisa kami lakukan? Kami punya anak dan sepanjang malam terjadi penembakan," jelasnya.

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tujuh orang tewas dalam serangan udara terhadap sebuah rumah di Rafah. Di sisi lain, pasukan Israel dan militan Hizbullah saling baku tembak di perbatasan Israel-Libanon. (CNA/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat