visitaaponce.com

Satu Serangan Tewaskan Lima Militan Pro-Iran di Irak

Satu Serangan Tewaskan Lima Militan Pro-Iran di Irak
Warga Irak menangis di samping peti mati seorang pejuang yang tewas dalam serangan AS di Bagdad pada 22 November 2023.(AFP/Ahmad Al-Rubaye.)

SERANGAN udara di Irak utara menewaskan sedikitnya lima militan pro-Iran pada Minggu (4/12). Ini dikatakan sumber keamanan Irak. Kejadian itu sehari setelah Baghdad memperingatkan Washington terhadap serangan di wilayahnya.

"Serangan itu menargetkan lokasi yang digunakan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Hashed al-Shaabi, koalisi mantan pasukan paramiliter yang diintegrasikan ke dalam militer reguler Irak," kata seorang pejabat keamanan senior di Provinsi Kirkuk tanpa menyebutkan pihak yang melancarkan serangan tersebut.

Seorang pejabat pertahanan di Baghdad mengatakan, "Satu drone menargetkan posisi kelompok Al-Nujaba di daerah Dibis," dekat perbatasan wilayah otonomi Kurdi Irak. Serangan itu mengakibatkan lima orang tewas dan lima lainnya luka-luka.

Baca juga: Lewati Laut Merah, Kapal Milik Warga Inggris-Israel Ditembak Roket

Seorang pejabat militer Amerika Serikat (AS) yang berbicara tanpa menyebut nama membenarkan, "Serangan pertahanan diri," yang dilakukan di Irak utara terhadap lokasi peluncuran pesawat tak berawak, "Di sekitar Kirkuk," untuk melawan, "Ancaman yang akan segera terjadi."

Minggu malam, Perlawanan Islam di Irak--formasi kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Hashed al-Shaabi--mengumumkan dalam suatu pernyataan kematian lima syuhada. Dikatakan bahwa mereka terbunuh dalam pertempuran dengan pasukan pendudukan Amerika di Irak.

Baca juga: Israel Bunuh Perwira Garda Iran dan Pejuang Hizbullah di Suriah

Polisi Irak melaporkan menemukan, "Puing-puing yang tampaknya berasal dari pesawat tak berawak," di lokasi yang dibombardir. Hal itu terjadi sehari setelah Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengatakan selama panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa Baghdad menolak, "Serangan apa pun terhadap wilayah Irak," menurut pernyataan dari kantor Sudani.

Sudani juga mengatakan pemerintah Irak berkomitmen menjamin keselamatan penasihat koalisi internasional yang hadir di Irak.

Ketegangan regional 

Perang sejak 7 Oktober antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina Hamas di Jalur Gaza telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Ini ditandai dengan serangan yang berlipat ganda oleh kelompok pro-Iran menargetkan pasukan AS di Irak dan Suriah.

Di Irak, sebagian besar diklaim oleh Perlawanan Islam di Irak. Serangan mematikan AS pada akhir November menargetkan militan pro-Iran sebagai tanggapan atas serangan berulang kali yang dilakukan kelompok mereka terhadap pasukan AS di wilayah tersebut.

Pasukan AS juga telah menyerang sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah. Serangan terhadap tentara AS sebagian besar berhenti selama gencatan senjata satu minggu dalam perang Israel-Hamas, tetapi berakhirnya jeda pertempuran secara tiba-tiba pada Jumat menimbulkan kekhawatiran terhadap eskalasi regional.

Washington menghitung setidaknya ada 76 serangan terhadap pasukannya di Irak dan Suriah sejak 17 Oktober--10 hari setelah dimulainya perang Israel-Hamas--menurut penghitungan terbaru yang diberikan oleh seorang pejabat militer AS. Serangan tersebut termasuk tembakan roket dan serangan pesawat tak berawak sehingga menyebabkan sedikitnya 60 personel AS terluka, kata Pentagon.

Pada Minggu, beberapa roket menargetkan pasukan AS dan koalisi yang dikerahkan di pangkalan, Suriah timur, tanpa menimbulkan korban atau kerusakan, menurut seorang pejabat militer AS. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat