visitaaponce.com

Pemenang Nobel Sastra Jon Fosse Menulis Selamatkan Nyawa

Pemenang Nobel Sastra Jon Fosse: Menulis Selamatkan Nyawa
Novelis sekaligus dramawan asal Norwegia Jon Fosse(Ole Berg-Rusten / NTB / AFP )

PEMENANG Hadiah Nobel Sastra Jon Fosse memberikan pidato penerimaan yang penuh makna di Stockholm pada hari Kamis (7/12). Dalam pidatonya, Fosse, yang dikenal dengan karyanya yang inovatif seperti septologi dan novel-novel seperti Aliss at the Fire, Melancholy, dan A Shining, menyatakan keyakinannya bahwa menulis dapat menyelamatkan nyawa.

Pernyataan ini muncul dari refleksinya terhadap banyak kasus bunuh diri yang menjadi tema sentral dalam karyanya. Fosse mengungkapkan bahwa jika ia mendengarkan kritikus, ia mungkin telah berhenti menulis 40 tahun yang lalu.

"Saya tidak bisa membayangkan hidup saya tanpa menulis, tetapi jika saya telah tunduk pada kritikus pada saat itu, mungkin karya-karya saya tidak pernah melihat matahari," katanya, mencerminkan tekadnya untuk tetap setia pada panggilan kreatifnya.

Baca juga: Karya Jon Fosse Paling Banyak Dipentaskan di Benua Biru

Dalam menghadapi kontroversi mengenai representasi bunuh diri dalam tulisannya, Fosse mengakui kekhawatiran pribadinya.

"Saya telah khawatir bahwa dengan cara ini, saya mungkin telah berkontribusi untuk melegitimasi bunuh diri," kata penulis berusia 64 tahun itu, mencerminkan rasa tanggung jawabnya terhadap dampak karya seninya.

Baca juga: Jon Fosse, Sastrawan Berani Asal Swedia

Meski demikian, Fosse juga berbagi momen emosional ketika mendapat ucapan selamat atas penghargaan Nobelnya. Penggemar menyatakan bahwa tulisannya "secara sederhana telah menyelamatkan hidup mereka." Ungkapan terima kasih dari pembaca memotivasi Fosse dan memberinya keyakinan bahwa karya sastranya memiliki dampak positif yang mendalam.

"Dalam suatu cara, saya selalu tahu bahwa menulis dapat menyelamatkan nyawa, mungkin bahkan telah menyelamatkan hidup saya sendiri," kata Fosse dengan penuh penghayatan terhadap peran menulis sebagai bentuk penyelamatan dan pencerahan.

Jon Fosse, yang karyanya kadang-kadang dibandingkan dengan Samuel Beckett, penulis pemenang Nobel lainnya, terkenal dengan gaya minimalisnya. Ia menggunakan bahasa sederhana yang menyampaikan pesannya melalui ritme, melodi, dan keheningan. Pendekatan ini diakui oleh Akademi Swedia, yang memberikan penghargaan kepada Fosse karena naskah dramanya yang inovatif dan prosa yang memberikan suara kepada yang tak terucapkan.

Pada tanggal 10 Desember mendatang, Raja Carl XVI Gustaf akan memberikan hadiah Nobel kepada Fosse dalam sebuah upacara resmi di Stockholm. Hadiah ini melibatkan medali bergengsi dan sejumlah 11 juta krona Swedia (sekitar USD 1 juta), yang akan menjadi pengakuan atas kontribusi Fosse dalam dunia sastra. Tanggal tersebut dipilih sebagai hari peringatan kematian ilmuwan dan penemu terkenal, Alfred Nobel, pada tahun 1896. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat