visitaaponce.com

Evergreen Setop Pengiriman Kargo Tujuan Israel, Ikuti Maersk, Hapag Llyod

Evergreen Setop Pengiriman Kargo Tujuan Israel, Ikuti Maersk, Hapag Llyod
Kapal kargo Evergreen berlabuh di Pelabuhan Taipei di Kota New Taipei pada 6 April 2023.(AFP/Sam Yeh)

RAKSASA pelayaran Taiwan, Evergreen menangguhkan pengiriman kargo tujuan Israel karena eskalasi situasi perang yang meningkat di Laut Merah.

Evergreen menjadi perusahaan pelayaran besar terbaru yang menangguhkan jalur di Laut Merah menyusul serangan Houthi Yaman di wilayah tersebut.

"Karena meningkatnya situasi perang dalam beberapa hari terakhir, Evergreen akan menangguhkan sementara layanan impor dan ekspor Israel karena meningkatnya risiko dan pertimbangan keselamatan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata Evergreen dalam pemberitahuan singkat kepada pelanggannya.

Baca juga : 3 Perusahaan Jepang Hentikan Pelayaran di Laut Merah

Beberapa perusahaan pelayaran terbesar di dunia, termasuk Maersk dan Hapag-Lloyd, serta raksasa energi BP telah menangguhkan jalur melalui selat Bab al-Mandab yang strategis di Laut Merah sebagai tanggapan atas peringatan pemberontak Houthi yang didukung Iran.

Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman namun tidak diakui secara internasional, mengatakan mereka menargetkan kapal-kapal tujuan Israel di dekat selat tersebut setelah serangan negara zionis itu ke Jalur Gaza, Palestina.

 

Baca juga : Hindari Laut Merah, Kapal Mesti Rogoh Kocek Rp15 Miliar Memutar lewat Afrika

40% kapal dunia transit melalui Yaman

 

Aksi Houthi di Laut Merah dilakukan kepada kapal-kapal tujuan Israel. Salah satunya kapal tanker berbendera Norwegia beberapa waktu lalu. (Dok AFP)

Baca juga : Ini 12 Perusahaan Pelayaran yang Hindari Laut Merah karena Houthi

 

Sekitar 40% perdagangan internasional dunia transit melalui selat yang membentang antara Yaman, di ujung barat daya Semenanjung Arab, dan benua Afrika.

Serangkaian serangan telah menyebabkan sejumlah perusahaan pelayaran besar menghindari titik sempit maritim dan mengarahkan kapal mereka mengelilingi Afrika, rute yang lebih panjang dan jauh lebih mahal. (AFP/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat