visitaaponce.com

Hindari Laut Merah, Kapal Mesti Rogoh Kocek Rp15 Miliar Memutar lewat Afrika

Hindari Laut Merah, Kapal Mesti Rogoh Kocek Rp15 Miliar Memutar lewat Afrika
Trafik pelayaran dunia.(AFP)

LALU lintas di Laut Merah sepanjang Desember 2023 menurun sampai 25% karena berbagai perusahaan pelayaran terpaksa menghentikan operasi atau mengubah rute ke Cape Town di Afrika Selatan, demi hindari serangan Houthi Yaman di Laut Merah. 

Mengalihkan pelayaran ke Tanjung Harapan di ujung selatan benua Afrika tersebut berarti penambahan waktu perjalanan antara 10 sampai 14 hari dengan jarak tempuh 6.500 km.

"Perusahaan pelayaran juga harus menanggung biaya tambahan sebesar satu juta dolar AS (sekitar Rp15 miliar) untuk setiap kapal, ditambah biaya asuransi dan waktu pengiriman," tulis Anadolu dalam laporannya, Selasa (9/1).

Baca juga : 3 Perusahaan Jepang Hentikan Pelayaran di Laut Merah

Houthi, Angkatan Bersenjata Yaman atau dikenal dengan nama Ansar Allah secara signifikan meningkatkan keterlibatan mereka di Laut Merah sebagai dukungan atas perjuangan rakyat Palestina di Jalur Gaza, selama agresi Israel dimulai pada Oktober 2023 lalu.

Kelompok tersebut mengingatkan bahwa mereka akan menyerang setiap kapal yang akan berlayar ke Israel jika melewati Laut Merah. Rute tersebut paling sering dilalui oleh kapal-kapal pengangkut minyak dan bahan bakar.

Akibatnya, beberapa perusahaan kontainer terbesar dunia membatalkan operasi mereka di kawasan tersebut.

Baca juga : 20 Negara Keroyok Houthi Yaman Seorang di Laut Merah

Berdasarkan data yang diperoleh dari MarineTraffic, sebuah layanan penyedia pelacakan kapal dan analisis kelautan, lalu lintas kapal sejak serangan Houthi  menurun secara signifikan. 

Penurunan terutama terjadi pada pertengahan Desember 2023 setelah banyak perusahaan pelayaran memutuskan untuk menghentikan operasi wilayah tersebut.

Sebagai dampaknya, kapal kontainer kemudian terpaksa mengalihkan rute dan memutar melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

Baca juga : Ini 12 Perusahaan Pelayaran yang Hindari Laut Merah karena Houthi

Selama periode Desember 2023, jumlah kapal jenis ro-ro yang melintas melewati Laut Merah juga menurun sebesar 25 persen. Namun,  tidak perubahan yang signifikan pada kapal pengangkut gas alam cair, LPG, dan kapal kargo bermuatan kering.

Perusahaan pelayaran yang menghentikan operasi melewati Selat Babel Mandep di Laut Merah antara lain adalah Maersk (Denmark), SMC (Italia-Swiss), Hapag-Lloyd (Jerman), CMA CGM (Prancis), serta perusahaan energi BP (Inggris).

Sepanjang 16-31 Desember, jumlah pelayaran turun dari 681 menjadi 521.

Dampak dari konflik di Laut Merah tersebut, jumlah kapal yang melewati Tanjung Harapan meningkat sampai 27 persen sepanjang periode 25-31 Desember 2023.

Pihak Maersk pada 5 Januari tahun ini mengumumkan bahwa salah satu kapal mereka diserang oleh Houthi dan memutuskan untuk mengalihkan rute, yang sebelumnya melewati Laut Merah atau Teluk Aden, ke Tanjung Harapan di Afrika Selatan. (Ant/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat