visitaaponce.com

Jadi Pioner Kapal Penumpang dan Kendaraan di NTT, Dharma Lautan UtamaRaih Penghargaan Kadin

Jadi Pioner Kapal Penumpang dan Kendaraan di NTT, Dharma Lautan Utama Raih Penghargaan Kadin
Dharma Lautan Utama meraih penghargaan bergengsi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTT Award 2024.(MI/Palce Amalo)

PERUSAHAAN Pelayaran Nasional, Dharma Lautan Utama (DLU) meraih penghargaan bergengsi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTT Award 2024.

Penghargaan itu diserahkan Ketua Kadin NTT Bobby Lianto kepada Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama, Erwin H Pujono berlangsung di Hotel Harper Kupang, Selasa (21/5) malam.

DLU dinilai menjadi pionir kapal penumpang dan kendaraan dengan fasilitas lengkap dan pelayanan terbaik, serta harga tiket yang terjangkau.

Baca juga : BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Wilayah NTT

Penghargaan yang sama juga diberikan kepada 60 orang lainnya terdiri dari pelaku UMKM dan tokoh  termasuk sejumlah media massa lokal yang telah berkontribusi terhadap kebangkitan ekonomi NTT dalam beberapa tahun terakhir. 

"Kita memberikan apresiasi, penghargaan, semangat dan motivasi kepada tokoh-tokoh dan pelaku usaha yang telah berjasa dalam membangun ekonomi NTT," kata Bobby Lianto saat menyampaikan sambutan.

Kadin NTT Award 2024 ini merupakan event yang kedua kalinya digelar. Kegiatan ini dihadiri pimpinan Kadin se-kabupaten di NTT, perwakilan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Perhubungan, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan pemerintah Provinsi NTT

Baca juga : Sinergi Pemerintah-Swasta Perkuat Integrasi Ekonomi ASEAN

Perusahaan penyeberangan ini telah mengoperasikan tiga armadanya di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Satu kapal berlayar dari Surabaya ke Kupang dan  Waingapu, dan dua kapal lagi masing-masing berlayar ke Ende dan Maumere.

Setiap kapal berkapasitas sekitar 1.000 penumpang dan 300 kendaraan bermotor campuran. Rute pelayaran Surabaya-Kupang ditempuh selama 50 jam, dan Surabaya-Waingapu selama 35 jam.

Menurut Erwin H Pujono keberadaan tiga armada di NTT untuk memperkuat konektivitas antardaerah di NTT serta Provinsi NTT dengan daerah lainnya di Pulau Jawa yang tujuannya menunjang, sekaligus memperkuat ekonomi Nusa Tenggara Timur.

Baca juga : Cuaca Buruk Hambat Pengiriman Beras Ke Sikka

"Kami berharap bisa memberikan sumbangsih, bersama-sama berkolaborasi dengan Kadin untuk ikut memajukan NTT. Prinsip kami, kita harus maju bersama antara Dharma Lautan Utama  NTT, sehingga ke depan kita bisa terus stabil dan treus membaik," ujarnya kepada wartawan.

Menurut Erwin, NTT merupakan salah satu wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa termasuk destinasi wisata. Di sisi lain, belum banyak kapal yang berlayar menuju NTT.

"Sehingga kami perlu juga mengirimkan kapal atau menambah lintasan ke NTT sejalan juga dengan program pemerintah. Presiden Jokowi selalu manyatakan NTT potensinya besar, ada obyek wisata, ada hasil bumi dan lainnya," katanya.

Baca juga : Pelabuhan Tenau Kupang Raih Penghargaan Pelabuhan Hijau

Menurutnya, pergerakan manusia dan logistik ke NTT ke Jawa dan sebaliknya membutuhkan sarana, terutama distribusi logistik untuk menekan disparitas harga barang antara Jawa dan NTT.  

"Jadi ekonomi biaya tinggi tidak terjadi lagi atau mengurangi ekonomi biaya tinggi. Moto kami adalah We Serve the Nation (Kami Melayani Bangsa), Di manapun kami berada, berusaha membuat satu perubahan yang positif," tandasnya.

Kepala Dinas Koperasi, Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan UMKM NTT Adi Mandala mengatakan hanya 10% dari 98.270 UMKM di daerah ini berstatus UMKM Mandiri dan 10% UMKM naik kelas. Karena itu, ia minta Kadin tidak hanya berperan di pengusaha besar, tetapi tetapi juga bersinergi di level bawah.

Menurutnya, penduduk miskin di NTT masih 19,96% dari populasi, dan pertumbuhan ekonomi NTT masih di bawah 5%. Karena itu, ia minta Kadin turut berperan dalam mengatasi persoalan yang dihadapi UKM yakni modal, pemasaran produk, keterbaasan alat produksi, relasi bisnis dengan perusahaan lainnya. "Relasai bisnis UMKM dengan usaha besar tidak jalan," sebut Adi Mandala. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat