Jelang Natal, Bethlehem Kosong Tanpa Dekorasi
![Jelang Natal, Bethlehem Kosong Tanpa Dekorasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/0b8274bc105cdd17f28bcf5263382fdb.jpg)
KOTA Bethlehem yang merupakan tempat kelahiran Kristus berada di Tepi Barat, Palestina sepi. Padahal, jelang Natal, biasanya ramai dengan ribuan peziarah dan wisatawan.
Pohon Natal raksasa, parade, dan upacara keagamaan biasanya meresmikan perayaan musim ini di Nativity Square. Namun tahun ini, hal-hal tersebut tidak terjadi karena serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza dan karena kesulitan ekonomi.
Jalan-jalan dan halaman di Bethlehem sebagian besar kosong, jalan-jalan menuju kota tersebut telah ditutup oleh pasukan Israel, dan beberapa kota di wilayah tersebut telah digerebek dengan kekerasan oleh tentara bersenjata Israel.
Baca juga: Antonio Guterres Terus Suarakan Gencatan Senjata
Sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, yang menghadapi pertempuran antara Israel dan Hamas, umat Kristiani di Bethlehem membatalkan perayaan Natal di kota yang dianggap kelahiran Kristus.
Gereja-gereja di seluruh Palestina bahkan mengumumkan pembatalan semua perayaan Natal sebagai ekspresi persatuan dengan Gaza membatasi aktivitas hanya pada kebaktian dan doa.
Baca juga: DK PBB Gagal Hentikan Genosida di Gaza
Dekorasi hari raya telah dibongkar dan Gereja Lutheran menampilkan adegan kelahiran Yesus yang memperlihatkan bayi Yesus di tengah reruntuhan, melambangkan anak-anak yang terbunuh di Gaza.
Kota ini biasanya dipenuhi turis sepanjang tahun ini. Namun sebaliknya, sebagian besar Jalur Gaza kini hancur.
Semua ini berdampak pada pariwisata Natal, yang baru bangkit kembali tahun lalu setelah jeda selama dua tahun karena pembatasan kesehatan dan perjalanan terkait pandemi covid-19.
Betlehem biasanya menerima hingga 1,5 juta wisatawan setiap tahun, menurut Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Palestina. Di wilayah lain di Israel, hotel-hotel dipenuhi 80 ribu orang yang harus mengungsi dari wilayah selatan dan utara negara itu, bukan wisatawan.
Kementerian Pariwisata Israel memperkirakan empat juta pengunjung tahun ini, mendekati level 2019. Namun perang terjadi pada bulan-bulan tersibuk untuk perjalanan, termasuk liburan musim dingin. (Aljazeera/Z-3)
Terkini Lainnya
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap