visitaaponce.com

Italia Tolak Pemukim sebagai Duta Besar Israel yang Baru

Italia Tolak Pemukim sebagai Duta Besar Israel yang Baru
Antonio Tajani.(AFP/Ludovic Marin.)

ITALIA keberatan dengan niat Israel untuk mencalonkan wali kota salah satu permukiman utama di Tepi Barat sebagai duta besar untuk Roma. Ini dikatakan sumber diplomatik pada Kamis (28/12).

Pada Juli, Kementerian Luar Negeri Israel mengajukan nama Benny Kashriel, Wali Kota Ma'ale Adumim, dekat Jerusalem, untuk menggantikan Alon Bar, seorang diplomat karier yang akan pensiun pada musim panas 2024. 

Pemerintahan koalisi sayap kanan Italia yang dipimpin Giorgia Meloni mendukung Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza dimulai setelah serangan 7 Oktober terhadap Israel yang belum pernah terjadi.

Baca juga: PBB Desak Israel Akhiri Pembunuhan di Luar Hukum di Tepi Barat

Namun Roma juga menganggap permukiman yang didirikan di wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967--dan dianggap ilegal oleh PBB--merupakan hambatan bagi perdamaian.

Kashriel, 72, telah menjadi wali kota permukiman perkotaan yang berpenduduk hampir 40.000 jiwa sejak 1992, dan memimpin cabang lokal partai sayap kanan Likud yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Antara 1999 dan 2001, ia juga mengetuai Dewan Yesha, organisasi yang mewakili permukiman di wilayah Palestina. 

Baca juga: Macron Minta Gencatan Senjata yang Berlangsung Lama di Gaza, Prancis Bersiap untuk Operasi Kemanusiaan

Saat mengumumkan namanya, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan pengalaman Kashriel dalam isu, "Keamanan dan stabilitas regional," serta isu ekonomi dan energi, akan menjadi aset. Israel belum mengajukan permintaan resmi ke Roma untuk akreditasi.

Namun sumber diplomatik mengatakan kepada AFP, membenarkan laporan pers, bahwa pihak berwenang Italia telah mengirimkan sejumlah pesan yang mengindikasikan bahwa mereka menganggap penunjukan tersebut tidak tepat. Saat dihubungi AFP, Kementerian Luar Negeri Israel menolak berkomentar.

Roma membela solusi dua negara terhadap masalah Israel-Palestina. Ini posisi yang ditegaskan kembali oleh Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani setelah serangan 7 Oktober.

Solusi ini, "Harus sesuai dengan parameter yang ditetapkan oleh hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Tajani.

Italia juga telah memulai upaya diplomatik besar-besaran di negara-negara Arab untuk mendiversifikasi pasokan energi dan bahan mentah setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Roma telah berulang kali meminta sekutunya Israel untuk, "Melakukan segala kemungkinan untuk menjaga kehidupan sipil," di Jalur Gaza. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat