visitaaponce.com

Iran Desak PBB Usut Pembunuhan Pejabat Hamas di Libanon oleh Israel

Iran Desak PBB Usut Pembunuhan Pejabat Hamas di Libanon oleh Israel
Petugas tanggap darurat Lebanon berkumpul di lokasi serangan, yang menargetkan kantor Hamas(AFP)

IRAN mengutuk keras serangan Israel yang menewaskan wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri di ibu kota Lebanon, Beirut. Kantor Berita Nasional Lebanon sebelumnya melaporkan Arouri dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di kantor Hamas di lingkungan selatan Beirut.

Hamas membenarkan Arouri dan dua komandan sayap militernya, Brigade Qassam, tewas dalam serangan yang menyebabkan sedikitnya enam orang tewas.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan serangan itu sekali lagi membuktikan fondasi rezim Zionis didasarkan pada teror dan kejahatan.

Baca juga: Hamas Mengatakan Serangan Israel di Lebanon Membunuh Wakil Ketuanya

Dia mengutuk serangan Israel sebagai pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tanggapan segera dan efektif terhadap tindakan teroris rezim Zionis ini.

"Pembunuhan Arouri adalah akibat dari ketidakberdayaan dan kekalahan besar (Israel) yang tidak dapat diperbaiki melawan kelompok perlawanan Palestina,” katanya.

Baca juga: AS Vs Houthi Memanas, Kapal Perang Iran Masuki Laut Merah

Kanaani mengatakan darah para pemimpin Hamas yang terbunuh pasti akan menciptakan gelombang perlawanan dan motivasi untuk melawan pendudukan Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di wilayah tersebut.

Arouri adalah pemimpin Hamas paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober. Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Setidaknya 22.185 warga Palestina telah terbunuh dan 57.035 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di daerah kantong tersebut rusak atau hancur, dan hampir dua juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (Anadolu/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat