visitaaponce.com

Ternyata, Japanes Airlines dan Pesawat Penjaga Pantai Serentak Diberi Lampu Hijau

Ternyata, Japanes Airlines dan Pesawat Penjaga Pantai Serentak Diberi Lampu Hijau
JAL dan Pesawat Penjaga Pantai rupanya mendapat sinyal lampu hijau bersamaan(AFP)

DEWAN Keselamatan Transportasi Jepang mulai menyelidiki tabrakan yang hampir menimbulkan bencana di Bandara Haneda Tokyo. Itu antara pesawat Penjaga Pantai dan pesawat komersial.

Terdapat silang pendapat tentang instruksi yang diberikan oleh kontrol lalu lintas udara. Lima dari enam orang di pesawat Penjaga Pantai tewas, namun seluruh 379 penumpang dan awak berhasil menyelamatkan diri melalui perosotan darurat beberapa menit sebelum pesawat Airbus Japan Airlines (JAL) dilalap api pada Selasa (2/1) malam.

Kulit pesawat yang menghitam, yang masih berada di landasan pada hari Rabu, menjadi saksi betapa sempitnya pelarian mereka. Beberapa ratus meter jauhnya terdapat sisa-sisa pesawat DHC-8 milik Penjaga Pantai.

Baca juga: Jepang Mulai Investigasi Kecelakaan Pesawat JAL

Kapten pesawat Penjaga Pantai yang sedang menuju zona gempa Hari Tahun Baru di Jepang tengah adalah satu-satunya yang selamat namun menderita luka serius.

Takuya Fujiwara dari Dewan Keselamatan Transportasi Jepang mengatakan perekam penerbangan dan perekam suara dari pesawat penjaga pantai telah ditemukan. Namun rekaman milik JAL masih dicari.

Baca juga: Pesawat yang Membawa 400 Penumpang Terbakar di Bandara Haneda, Jepang

"Kami sedang mensurvei situasinya. Berbagai bagian tersebar di landasan pacu," kata Fujiwara.

Ia menambahkan bahwa pihak berwenang berencana mewawancarai beberapa orang yang terlibat. Ketika ditanya soal penerbangan JAL memiliki izin pendaratan, para pejabat di maskapai besar tersebut mengatkan "Pemahaman kami adalah bahwa hal itu telah diberikan."

Namun JAL dan Kementerian Pertanahan menolak berkomentar langsung mengenai komunikasi antara pengontrol penerbangan dan kedua pesawat, dengan alasan penyelidikan sedang berlangsung.

Dalam rekaman dari menara kendali Haneda yang tampaknya dibuat beberapa saat sebelum tabrakan, tersedia di situs yang menyiarkan sinyal lalu lintas udara secara langsung, terdengar suara yang menyarankan penerbangan JAL untuk melanjutkan pendaratan.

Sementara menara pengawas telah menginstruksikan pesawat penjaga pantai untuk tidak mendekati landasan pacu. Seorang pejabat Penjaga Pantai yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pilotnya, Genki Miyamoto, 39, mengatakan segera setelah kecelakaan itu bahwa dia mendapat izin untuk lepas landas.

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga personel Penjaga Pantai Jepang yang kehilangan nyawa sebagai akibatnya, dan meminta maaf atas kesusahan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada penumpang kami, keluarga mereka, dan mereka yang berada di sana. terpengaruh," paparnya.

Maskapai ini juga mengatakan keselamatan pelanggan dan karyawannya adalah prioritas nomor satu. Pihaknya bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan.

“Sehubungan dengan terjadinya kecelakaan ini, kami menawarkan perubahan dan refund tiket penerbangan JAL Group tanpa biaya apapun bagi pelanggan dengan reservasi hingga 31 Maret 2024,” kata pernyataan JAL.

Rekaman pada Selasa (2/1), menunjukkan bola api meletus dan asap hitam tebal dari bawah pesawat tak lama setelah mendarat dan berhenti di hidungnya setelah roda pendaratan depannya rusak.

Penumpang terlihat meluncur ke bawah perosotan tiup saat api keluar dari bagian belakang pesawat dalam video yang diunggah ke platform media sosial X.

Saat pesawat dievakuasi, puluhan mobil pemadam kebakaran dengan lampu berkedip biru dan merah mencoba memadamkan api namun seluruh pesawat segera dilalap dan butuh waktu delapan jam untuk akhirnya memadamkan api.

"Segera setelah kami mendarat, ada ledakan. Dan saya melihat kobaran api muncul dari sisi kanan. Di dalam pesawat semakin panas, dan sejujurnya saya berpikir, saya tidak akan selamat," kata seorang penumpang perempuan di pesawat tersebut.

Lusinan penerbangan domestik dibatalkan pada Rabu (3/1), dari Haneda, salah satu bandara tersibuk di dunia, namun kedatangan dan keberangkatan internasional tidak terlalu terpengaruh.

Airbus Perancis, yang memproduksi pesawat JAL, mengatakan akan mengirimkan tim spesialis untuk membantu pihak berwenang Jepang melakukan penyelidikan.

Pesawat penumpang tersebut tiba dari Bandara New Chitose yang melayani Sapporo di pulau utara Hokkaido. Mereka yang berada di dalamnya termasuk delapan anak-anak.

Perdana Menteri Fumio Kishida memuji para awak kapal yang meninggal dalam perjalanan mereka membantu para korban gempa yang menewaskan sedikitnya 62 orang.

“Mereka adalah pegawai yang mempunyai rasa misi dan tanggung jawab yang tinggi terhadap daerah yang terkena dampak,” ujarnya, Selasa.

Pada 1985, sebuah jet jumbo JAL yang terbang dari Tokyo ke Osaka jatuh di wilayah tengah Gunma, menewaskan 520 penumpang dan awak. Bencana tersebut merupakan salah satu kecelakaan pesawat paling mematikan di dunia yang melibatkan satu penerbangan.

Bencana penerbangan sipil terburuk di dunia juga terjadi di darat ketika dua Boeing 747 bertabrakan di Bandara Los Rodeos di Tenerife pada 1977, menewaskan 583 orang.

(AFP/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat